MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM – Ria tak kuasa membendung kesedihannya ketika ia dan rekan-rekan sesama guru ikut melepas dan menyambut Kepala Sekolah SMPN 1 Tapalang, di Ruangan Laboratorium, Kamis (18/4/24).
Air matanya sungguh berlinang tatkala ia mengingat begitu cepat kepala sekolah sebelumnya itu berganti. Sejumlah torehan ikut terngiang dibenaknya dimasa kepemimpinan Musram selama menjabat sebagai kepala sekolah.
“Meskipun saya baru, tapi bapak sangat baik,” ungkap Ria dengan wajah memerah berurai air mata.
Ia mengaku kepemimpinan Musram bisa dikata sangat hangat dan penuh keakraban diantara guru. Sebelum periode ini, dirinya juga pernah menjabat sebagai kepala sekolah untuk kedua kalinya. Pria kelahiran Enrekang ini mendapat tempat di hati para guru dan siswa.
Senada dengan Ria. Perasaan Ridwan kala mengingat Musram adalah sosok kepala sekolah sebagai panutan bagi dirinya. Selama memimpin ia sangat banyak memberikan nasehat untuk terus terpacu belajar lebih giat.
“Bapak cerdas, apalagi kalau agama. Cerminan pemimpin, dan bertanggung jawab,” kata Iwan.
Meski dalam suasana haru serah terima hari itu dianggap sebagai salah satu hal yang wajar dalam suatu kepemimpinan. Pergeseran dalam organisasi hal biasa, semua harus siap menerima amanah dari pemimpin.
“Kita harus siap jalani. Hidup ini kalau kita bertemu maka yakinlah pasti kita akan berpisah,” kata Musram dalam sambutannya.
Menurutnya, dalam sebuah kehidupan jangan terlalu lama larut dalam kesedihan. Segala sesuatu mesti ada yang diatur. Seorang hanya mampu berusaha namun Allah punya kehendak untuk mengatur nasib seseorang.
Kini SMP 1 Tapalang siap menerima kepemimpinan baru. Berdasarkan surat keputusan Bupati Mamuju nomor 821.3/3.e/ll/2024/BKPP, Pajriah didapuk menjadi kepala sekolah yang baru. Sosok Pajriah menjadi perempuan pertama, sejak sekolah ini berdiri pada tahun 1977.
SMP 1 Tapalang bukan hal baru baginya, ia pernah menjadi guru di sekolah itu sebelum diangkat sebagai kepala sekolah SMPN 2 Tapalang. Karier Pajriah termasuk moncer setelah dua tahun di tempat itu, ia dipercaya kembali ke sekolah sebelumnya sebagai memimpin SMPN 1 Tapalang.
Menurutnya SMPN 1 Tapalang adalah sekolah besar. Untuk dapat menjadikan sekolah tertua di Kecamatan Tapalang itu menjadi sekolah terbaik dibutuhkan kerjasama diantara semua pihak. Ia percaya tanpa adanya kolaborasi dan dukungan yang tulus sangat mustahil untuk mencapai apa yang diharapkan.
“Saya tidak ada apa-apanya tanpa kerjasama bapak dan ibu guru beserta staf. Mari kita saling membantu, mendukung, menjaga rasa kekeluargaan,” ungkap wanita jurusan penjas itu.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala sekolah berharap akan tetap selalu menjaga kekompakan dan meningkatkan apa yang telah dilakukan selama ini. “Apa yang ditinggalkan H. Musram akan kita tingkatkan program – program ke depan,” pungkasnya.
( Ayub Kalapadang)