Majunya Andi Seto Di Pilwalkot Makassar, Sebuah Pertarungan Politik “Bunuh Diri”

  • Bagikan
Mantan Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa.

Sebagai salah satu tanggapan dari manuver itu, Ketua Partai Gerindra Sinjai, belum lama ini menyeruakkan agar Andi Seto tetap diinginkan sebagai kader untuk kembali maju ke Pilkada Sinjai.

Kalaupun tetap berkeinginan maju sebagai calon Walikota Makassar, Andi Irwan Darmawan Aras (AIA), Ketua Partai Gerindra Sulsel telah mengingatkan agar Andi Seto membangun komunikasi dengan partai selaku kader dan melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk meningkatkan elektabilitas agar terpantau di survei.

Hal penting yang perlu dipahami Andi Seto, soal electoral yang perlu secara matang dipersiapkan. Sebelumnya, terdapat kader yang jauh sebelumnya telah melakukan sosialisasi. Sementara Andi Seto, baru saja membangun wacana yang hanya memiliki waktu singkat, dan baru saja diingatkan agar mengecek ombak dulu.

Pertarungan Bunuh Diri

Lima kandidat dari sepuluh kandidat yang kini dijagokan sebagai Calon Walikota Makassar, salah satu tantangan terberat bagi Andi Seto. Bila hanya bermodalkan “sebagai petarung” yang belum merasakan besarnya “ombak lautan” di Kota Makassar, yang tentunya jauh berbeda dengan “ombaknya” laut Biringere di Sinja.

Tantangan lainnya, terdapat dua Kader Gerindra di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang telah digadang-gadang maju sebagai Calon Walikota Makassar, Wakil Ketua DPD Gerindra Sulsel Najamuddin, dan Ketua DPC Gerindra Makassar Eric Horas Ketua Bappilu DPD Gerindra Sulsel Hermansyah mengatakan ada sejumlah pertimbangan mengapa Gerindra saat ini mendorong Najmuddin.

Pertarungan di Pileg DPR RI disebut menjadi salah satu nilai plus bagi Najmuddin. Hermansyah menilai perjuangan Najmuddin di Pileg luar biasa. Meskipun Najmuddin belum berhasil duduk di Senayan, Hermansyah menyebut Najmuddin antusias mencari suara. Diketahui, Najmuddin merupakan caleg DPR RI Gerindra daerah pemilihan (dapil) Sulsel I dengan perolehan 32.636 suara.

  • Bagikan