Berburu Sayuran Hingga ke Mobil Pak Rian

  • Bagikan

MAMUJU,RAKYATSULBAR.COM –
Bapak Serli begitu ia disapa bergegas menemui langganan penyetok sayur jualan miliknya yang terparkir di tepi jalan Poros Dayanginna, Kecamatan Tapalang, Mamuju, Minggu kemarin.

Bapak Rian pemilik sayur sudah menunggu lebih dulu. Mobil bercat merah menutupi seluruh badan mobil itu sesak oleh beragam sayuran dan rempah seperti kubis, jagung, bawang prei, tomat, daun sop, cabai hingga bawang merah.

Muatan yang berisi sayuran diikat menyilang dimasukkan dalam karung model jaring. Sedangkan khusus buah tomat dibingkai dalam peti terbuat dari potongan kayu berbentuk sebuah kubus. Bila ingin membeli, pemiliknya akan menurunkan dari mobil sesuai keinginan.

“Ini bagusji bagian dalamnya,” kata pria yang biasa disapa Bapak Rian ini dengan menyakinkan pembelinya saat menurunkan buah kubis.

Dengan mata teliti Bapak Serli mulai melihat-lihat seluruh sisi sayuran yang ingin dibeli. Ia lalu menunjuk salah satu karung berisi kubis untuk diturunkan dari mobil. rekan Bapak Rian dengan sigap mengambilnya. Ia tak mau sayur kubis yang dipilih tidak mulus dan berpenyakit.

Beberapa sayur dan rempah yang sudah terpilih akan diangkut lagi oleh becak ke dalam pasar tempat Bapak Serli menjajakan jualannya. Kebetulan hari itu bertepatan Pasar Minggu, sudah lama ia berlangganan dengan Bapak Rian. “Beda (harga) dengan yang lain,” singkat Pak Serli kepada rakyatsulbar.com.

Lima tahun lalu jualan sayur dan rempah sudah lama digeluti Pak Rian. Rute yang dilaluinya cukup jauh, ia memulai dari Kabupaten Enrekang, Sulsel. Daerah yang terkenal sebagai penghasil sayur dan rempah itu adalah tempat Pak Rian berasal.

Sejak saat itu ia menekuni sebagai penyuplai sayuran lintas provinsi. pria asal Baraka’ ini sudah memiliki banyak langganan sampai Kecamatan Tasiu, Kabupaten Mamuju. Kadang sayuran yang ia bawa tidak cukup untuk dibagi – bagi ke penjual langganan hingga Tasiu.

“Kadang bongkar di Mamuju kota barang sudah habis,” kata supir Pak Rian.

Selain barang yang dibawa hanya pas hingga Tasiu, harga sayuran dan rempah naik. ia menilai harga akan kembali normal pada pertengahan puasa dan kembali naik jelang lebaran tiba.

“Harga tomat dulu 300 – an per tempat sekarang menyentuh 450,” ujarnya.

Meski begitu pak Rian setiap membawa barang dari Enrekang akan habis hingga tempat tujuan. Pria dengan rambut sudah mulai memutih itu tetap semangat menulis setiap pengambilan sayur dan rempah pelanggannya.

Balutan sarung di bagian leher bertanda Pak Rian dari daerah bersuhu dingin. Celana pendek dan sendal jepit menjadi ciri khasnya berjualan sampai ke Mamuju Sulawesi Barat.

(Ayub Kalapadang)

  • Bagikan