MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM – Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof. Dr. Sufirman Rahman melantik tujuh pejabat baru di lingkup UMI.
Pelantikan berlangsung di Auditorium Al Jibra Kampus UMI, Jalan Urip Sumohrajo, Kota Makassar, Rabu (13/3/24).
Prosesi pelantikan disaksikan Ketua Pengurus Yayasan Wakaf UMI Prof Masrurah Mokhtar, para wakil rektor, dekan, dan kepala unit selingkup UMI.
Adapun pejabat yang dilantik, salah satu Dr. Nur Fadhilah Mappaselleng sebagai wakil rektor III Bidang Pembinaan Kemahasiswaan, Prestasi dan Hubungan Alumni UMI. (Status Plt menjadi definitif).
Kedua Prof Dirgahayu Lantara sebagai ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) UMI. Ia menggantikan Prof. Dr. Achmad Gani.
Pada kesempatan ini. Rektor UMI, Prof. Dr. Sufirman Rahman menjelaskan bahwa pelantikan merupakan kegiatan biasa dalam organisasi.
“Dalam suatu lembaga pergeseran dan komposisi adalah suatu keniscayaan, tujuanya penyegaraan di tubuh organisasi,” ujarnya.
Ia mengibaratkan, komposisi tim dalam oragnisasi tidak beda dalam tim sepak bola. Dalam organisasi juga begitu, tergantung dari apa mau dicapai.
Menurutntya, pelantikan pejabat ini merupakan salah satu strategi UMI menuju word class university.
“Kita melakukan penguatan, salah satunya melantik pejabat yang lebih segar lagi untuk menghadapi berbagai tantangan,” jelas Prof Sufirman.
Guru Besar Fakultas Hukum UMI berpesan agar pejabat yang baru dilantik bisa bekerja dengan maksimal. Seperti misalnya Wakil Rektor III yang diharapkan bisa mengembangkan dan memupuk minat dan bakat mahasiswa UMI.
“Kita berharap adanya pembenahan lembaga kemahasiswaan di lingkup UMI,” harapnya.
Dikatakan, tugas dan tanggungjawab WR III sangat luas, bukan hanya pembianaan mahasiswa saja. Bagaimana membina dan memupuk segala hal berkaitan tugas pokok serta prestasi minat bakat mahasiswa.
“Membangun sinergitas dengan lembaga mahasiswa. Kita lihat apa permasalahan. Bagaimana kita tau apa masalah kalau tidak ditau pokok problem. Ini perlu ditindak lanjut,” tutur mantan Direktur PPs UMI itu.
Ia menilai, lembaga kemahasiswaan yang belakangan ini belum aktif alis dibekukan perlu dicarikan solusi untuk pengaktifkan kembali.
“Namanya pembinaan kepada orang, mahasiswa perlu dibina menjalankan organisasi. Lembaga perlu diaktifkan kembali. Perlu ditindak lanjuti. Besok kami audience dengan lembaga mahasiswa Mapala,” katanya.
“Tugas WR 3 bagaimana bisa melakukan konsolidssi di tingkat kemahasiswaan secara insftrastruktur dan harmonisasi berjalan baik,” tambahnya.
Sementara untuk Dewan Etik UMI diharapkan banyak melakukan pencegahan, dengan sosialisasi atau roadshow ke unit-unit.
Adapun dilantik jaban ini, Prof Hasbuddin Khalid sebagai ketua merangkap anggota Dewan Etik Sivitas Akademika UMI.
Sedangkan, Abdul Qahar sebagai sekretaris merangkap anggota Dewan Etik Sivitas Akademika UMI, Prof Nurul Qamar sebagai anggota Dewan Etik Sivitas Akademika UMI.
Dan Syarifuddin Nojeng sebagai anggota Dewan Etik Sivitas Akademika UMI. Serta St Hadijah sebagai anggota Dewan Etik Sivitas Akademika UMI.
Pesan senada disampaikan Ketua Pengurus Yayasan Wakaf UMI Prof Masrurah Mokhtar.
“Kita harapkan dewan etik ini bisa bekerja dengan tenang dan baik,” harap Prof Masrurah. (*)