Oleh : Bachtiar Adnan Kusuma
MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM — Hari ini, kembali menjejak makna di Bumi Batara Guru, tepatnya ibukota Malili, Kabupaten Luwu Timur, sekira 565 Kilometer dari Makassar Malili. Artinya, penulis menempuh perjalanan darat pergi dan pulang sekira 1.112 Kilometer.
Mengapa Luwu Timur dijuluki Bumi Batara Guru? Kabupaten Luwu Timur terkenal dengan julukan Bumi Batara Guru karena konon kisahnya, daerah ini merupakan tempat pertama kalinya Batara Guru(dewa langit) diturunkan sehingga daerah ini kaya akan sumber daya alam.
Di Luwu Timur terkenal tambang nikelnya, Soroako, ada Danau Matano. Danau Matano adalah danau terdalam di Asia Tenggara dan memiliki tiga kembaran danau yaitu Danau Towoti, Danau Mahalona dan Danau Massapi yang acapkali disebut kompleks Danau Malili. Selain juga dikenal cerita tentang
Putri Loeha dan Payung Saktinya.
Dan, penulis kembali mengisahkan pengalaman pertama menapak kaki di bumi Sungai Matano, Soroako pada 2011.Saat penulis merampungkan buku biografi Wakil Bupati Luwu Timur, Saldy Mansyur dan Andi Hatta Marakarma.
Di Malili, penulis akan berbicara dua tema dan dua hari atas undangan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur. Pada hari Rabu, Tgl 6 Maret 2024 akan berbicara tentang Transformasi Literasi dan Efek Ekonomi dan pada Kamis Tgl 7 Maret 2024 kembali mengurai tema Mencetak Generasi Aktif Literasi dari Bunda Literasi Luwu Timur.
Karena itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Bupati Luwu Timur, Sekda, Bunda Literasi Kabupaten Luwu Timur, Tim Penggerak PKK Luwu Timur dan bilkhusus Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Luwu Timur melalui Pustakawan Hebat Luwu Timur adinda Dinar. Salam literasi. (*)