MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM — Pemilihan Umum legislatif 14 Februari lalu membawa secercah harapan. Partai NasDem mencetak sejarah di Pemilihan Legislatif atau Pileg 2024. Selain menumbangkan dominasi Partai Golkar di Sulsel.
Partai besutan Surya Paloh iti juga memecahkan rekor perolehan kursi terbanyak di dapil Sulsel IX. Meliputi Kabupaten (Pinrang, Sidrap, Enrekang)
Tak tanggung-tanggung, Partai NasDem dipimpin Ruadi Masse dan Syahruddin Alrief berhasil meraih 5 (lima) kursi di tersebut, dengan total perolehan Partai sebanyak 263.595 suara.
Menanggapi perolehan suara terbanyak partai dan dirinya di dapil Sulsel IX. Sekretaris DPW NasDem Sulsel, Syaharuddin Alrief menegaskan jika masyarakat memilih dirinya dan partai NasDem karena program dan dedikasi selama ini, bukan karena money politik atau politik uang.
“Sejujurnya kami tidak gunakan cara seperti itu (no money politic). Warga memilih NasDem dan caleg karena melihat dedikasi selama ini,” ujarnya, Jumat (1/3/24).
Namun di balik titik terang demokrasi 5 tahunan digelar KPU, masih banyak keraguan kepada mereka yang lolos untuk semua partai, sekaligus cemoohan terhadap pelaksanaan pesta rakyat lima tahunan ini. Pemilu 2024 kental permainan politik uang atau money politic.
Betulkah setiap caleg harus mengeluarkan uang miliaran agar mendapat simpati dan dipilih konstituen? Ternyata tidak selamanya begitu.
Pemilik suara terbanyak pemecah rekor Pileg Sulsel 2024 itu. Menegaskan, terpilih tanpa membagi-bagikan uang kepada pemilih. Ia memang lolos meraih suara terbanyak dengan pendekatan kepada masyarakat, maupun mengenalkan program lewat media massa.
“Saya sudah tiga kali mengikuti pemilihan, mulai dari 2014 dan saya no money politik,” tuturnya.
Menurutnya, ini ketiga kalinya duduk di gedung wakil rakyat Provinsi. Dia hanya bermodalkan edukasi pendidikan politik kemasyarakatan. Kemudian selama 5 tahun menjaga kinerjanya dan menjaga kepercayaan kepada masyarakat, dan juga betul-betul di bermasyarakat humbel dan melihat, membantu kebutuhan masyarakat luas.
“Saya punya baliho saja tidak ada, itupun ada kalau ada caleg kabupaten yang tandem, apalagi baju kaos tidak ada yang ada hanya kalender dan stiker. Saya tidak ada money politics. Track record si caleg sangat perlu buat rakyat,” jelaanya.
Tak tanggung-tanggung, Partai NasDem berhasil meraih 5 (lima) kursi di Dapil IX Sulsel dengan total 263.595 suara. Di mana, Syaharuddin Alrif meraih kursi pertama dengan suara 80.045, kursi kedua Andi Azizah Irma 64.478 suara.
Kemudian, kursi kelima Muh Yusuf 47.874 suara, kursi ketujuh Syukur 26.366 suara dan kursi kesembilan Anndi Aan Anugrah 25.690 suara.
NasDem Rekor 5 kursi Dapil 9 (Sidrap, Pinrang, Enrekang) dan mengantarkan NaSDem capai 17 kursi di DPRD sulsel. Perolehan suara tersebut, berdasarkan data rekapitulasi tingkat Kecamatan atau D 1 Hasil. (Data berdasarkan Rekap PPK Kecamatan D 1 Hasil).
“Jumlah suara saya pribadi 80.045 dan total suara partai versi D1 hasil rekap kecamatan, dari seluruh dapil IX sudah pleno kecamatan NasDem sekitar 263.295 suara,” terangnya.
“Dapil IX ada beberapa daerah, saya tidak turun tapi dapat basis, seperti di Pinrang dan Enrekang. Kalau di Sidrap besar dan Alhamdulillah hampir 60 persen total masyarakat pinrang yang wajib pilih memilih saya disitu,” tambah Wakil Ketua DPRD Sulsel, asal Kabupaten Pinrang itu.
Diketahui, berdasarkan data sementara Komisi Pemilihan Umum, calon anggota DPRD 2024 yang lolos didominasi sosok baru. Jumlah caleg petahana atau incumbent, yang kerap dikritik dalam 5 tahun terakhir, lebih sedikit. (yad)