MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM — Pasca adanya penemuan anggota KPPS yang meninggalkan TPS 13 di Tahaya – haya, Kelurahan Karema, Mamuju, Sulbar pada Kamis (15/2/24) kemarin.
Penemuan tersebut ditanggapi oleh, Komisioner KPU Kabupaten Mamuju melalui Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, Imat Totori memberikan klarifikasi, ia mengatakan, kejadian ini pihak KPU Kabupaten Mamuju telah melakukan klarifikasi kepada ketua KPPS TPS 13 atas nama Mustamin.
Menurutnya, lima kotak suara itu yang diamankan oleh KPPS, meraka mengaku tidak menyembunyikan melainkan memindahkan ke dalam rumah warga yang dekat dengan TPS 13 dengan alasan agar tetap aman.
“ Kami sudah klarifikasi kepada Ketua KPPS TPS 13 Kelurahan Karema atas nama Mustamin. Ketua KPPS menyampaikan, berinisiatif memindahkan kotak suara kedalam rumah warga yang bersebelahan dengan bangunan TPS 13, agar kotak tetap aman, karena sudah jam 5 subuh dan dalam kondisi kelelahan serta mengantuk sementara anggota KPPS yang lain meninggalkan TPS karena kondisinya juga sudah kelelahan,” ungkap, Jumat (16/2/24).
Menurutnya, sebelum kotak suara dipindahkan kedalam rumah warga, yang tak jauh dari TPS, pihak KPPS telah menyelesaikan pencatatan hasil penghitungan C hasil ukuran plano (ceki-ceki cek) dan telah ditandatangani oleh semua anggota KPPS serta saksi peserta Pemilu yang hadir dan disaksikan Panwas TPS.
“ Memang, sebelum kotak suara diamankan ke rumah warga, tim KPPS telah menyelesaikan tugasnya menghitung kertas suara seperti blangko Ceki – ceki dan sudah diparaf oleh semua anggota KPPS serta saksi peserta Pemilu yang hadir dan disaksikan Panwas TPS, ” terang Imat Totori
Selain itu kata Imat, surat suara yang telah dihitung juga telah dimasukkan dalam sampul bahkan ketua KPPS mengaku tidak pernah menghitung kertas suara dalam rumah warga.
Terkait ada kata isu sembunyi kotak suara, menurut sekretaris PPS Kelurahan Karema Syamsul mengaku tidak pernah menyebutkan pernyataan kotak suara di sembunyikan dalam rumah warga.
Pada saat pemindahan kotak suara ke dalam rumah juga disaksikan oleh panwas TPS, jadi ini murni inisiatif KPPS untuk menjaga dan mengamankan kotak suara.
“ Surat suara juga sudah dimasukkan kedalam sampul. Ketua KPPS juga menyampaikan tidak pernah menghitung surat suara dalam rumah warga, sekretariat PPS Kelurahan Karema atas Syamsul juga menyampaikan tidak pernah menyampaikan pernyataan kotak suara di sembunyikan dalam rumah warga,” pungkasnya. (*)