MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM — Universitas Muslim Indonesia (UMI) kembali menggelar serah terima jabatan untuk direktur pada Program Pascasarjana (PPS) UMI di aula PJJ lantai 1 gedung PPS UMI, Jaan Urip Sumohardjo, Makassar, Selasa (6/2/24).
Sertijab dari Direktur lama ke Direktur Baru PPS UMI ini disaksikan langsung oleh Ketua Pengurus Yayasan Wakaf UMI Prof. Dr. Hj. Masrurah Mokhtar, MA, dan Ketua Pengawas YW UMI Prof. Dr. H. Syahrir Mallongi, SE, M.Si, pejabat dekan dan direktur lingkup UMI, pejabat PPS UMI, dan masih banyak lagi.
Acara ini merupakan Sertijab dari Direktur demisioner (lama) Prof. Dr. H. Sufirman Rahman, SH, MH, ke Direktur Devenitif (baru) Prof. Dr. H Mursalim, SE, M.Si, Akt.
Dalam kesempatan itu, Direktur Devenitif/Baru Prof. Callink, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa tantangan berbentuk amanah telah ia pegang dan ia berjanji akan memberikan pengabdian yang terbaik bagi PPS UMI khususnya dan UMI umumnya.
“Bagi saya ini sebuh tantangan besar, tapi saya yakin dengan sinergitas, Pasca UMI sebagai supoorting sistem melalui 16 program studi akan bersama-sama mewujudkan World Calss University untuk UMI,” tuturnya.
“Jadi pergeseran jabatan itu adalah hal yang biasa yang paling penting adalah pengabdian kita kepada institusi,” tegas Demisioner Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMI tersebut.
Sementara itu, Direktur lama yang juga Rektor UMI, Prof Dr. H. Sufirman Rahman, menegaskan beberapa hal yang sangat urgen untuk dilakukan di PPs UMI dalam waktu dekat.
“Target UMI pada 2025 adalah World Class University, sehingga seluruh kegiatan UPPS termasuk di Pasca mesti mengarahkan ke aktivitas internasional. Kita sudah menargetkan akreditasi Internasional dan juga akan ada program studi baru di pasca yang telah disepakati,” tuturnya.
Profesor Fakultas Hukum UMI ini menegaskan jika komitmen dan pengabdian, terutama sebagai pejabat akan mempertanggungjawabkan kebijakannya di hadapan yang maha kuasa kelak.
“Serah terima jabatan itu mengandung makna pergeseran amanah dan tanggung jawab dari yang lama ke yang baru. Semua amanah yang dijalankan nantinya dipertanggung jawabkan di dunia dan akhirat,” tukasnya. (*)