Di MatengDinkes Sulbar Lakukan Monev Terpadu Penyakit Menular dan Surveilans Imunisasi

  • Bagikan

MATENG, RAKYATSULBAR.COM — Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes), Sulawesi Barat (Sulbar) dr Indahwati Nursyamsi menggelar kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) terpadu bersama para pengelola program penyakit menular dan surveilans di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng). Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat.

Kegiatan Monev ini difokuskan pada penyakit menular dan surveilans imunisasi yang dilaksanakan di wilayah Mateng pada Selasa (6/2/24). dr Indah mengatakan kehadiran Dinkes Sulbar menunjukkan komitemen tinggi Pemprov Sulbar dalam memastikan kesehatan masyarakat sebagai prioritas utama.

Lebih jauh, dr Indah menjelaskan Monev terpadu tersebut mencakup evaluasi menyeluruh terhadap berbagai aspek yang berkaitan dengan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular.

“Serta efektivitas program imunisasi di daerah ini. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi potensi perbaikan dan peningkatan kinerja dalam penyediaan layanan kesehatan kepada masyarakat,” kata dr Indah.

(Dinkes Sulbar lakukan monev terpadu di Mateng, foto: dok.istimewa)
Ia melanjutkan, kegiatan Monev juga sebagai wujud komitmen Dinkes Sulbar dalam menjaga kesehatan masyarakat.

Baca Juga: dr Indah: Transformasi Layanan Primer Bakal Diterapkan Puskesmas, Pustu dan Posyandu di Sulbar 2024

“Kegiatan Monev terpadu ini merupakan wujud komitemen kami dalam menjaga kesehatan masyarakat di Sulawesi Barat. Dengan melakukan evaluasi secara berkala, kami berharap dapat mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan serta memastikan program-program kesehatan yang kami laksanakan berjalan dengan efektif dan efesien,” paparnya.

Ia berhapar hasil Monev tersebut dapat memberikan pemahaman lebih baik terkait kondisi kesehatan masyarakat. Serta membantu perbaikan dan pengembangan program.

“Kami berharap bahwa hasil dari kegiatan Monev ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi kesehatan masyarakat di Sulawesi Barat. Serta membantu dalam perbaikan dan pengembangan program-program kesehatan yang lebih baik di masa yang akan datang,” pungkasnya. (*)

  • Bagikan