MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM- Ketua DPD II Partai Golkar Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi tekad mengembalikan kejaan Golkar di kota Makassar.
Calon legislatif DPRD Provinsi dari Dapil 1 (Makassar A), Munafri Arifuddin merasa optimis menghadapi Pemilu, 14 Februari 2024. Bahkan politikus berlatar belakang pengusaha ini menargetkan perolehan suara maksimal 20 persen.
“Tentu kami ingin Golkar menang, target tersebut ada beberapa indikator yang cukup mempengaruhi raihan itu mampu dicapai. Targe kami DPRD Makassar kan 10 kursi,” jelasnya, Senin (22/1/24).
Namun diakui Appi, untuk meraih target 20 persen suara bukan sesuatu yang mudah dan dibutuhkan kerja ekstra. Mengingat, ada 18 partai politik yang bertarung di dapil itu, dan masing – masing memiliki calon legislatif dengan basis pemilih.
Apalagi di internal Partai Golkar tidak ada inkumben untuk menjadi vote getter atau pencari suara, setelah petahana Andi Debby Purnama memilih untuk istirahat.
“Inilah yang menjadi tantangan kita karena tidak ada yang bisa mendulang suara yang bisa memastikan suara yang banyak ditinggalkan inkumben sehingga memang harus kerjanya ekstra keras. Berbeda dengan (partai) yang punya caleg inkumben,” katanya.
Namun Appi meyakini, Partai Golkar mampu mempertahankan kursi di dapil Makassar A
yang meliputi 11 kecamatan, yakni Mariso, Mamajang, Makassar, Ujung Pandang, Wajo, Kecamatan Bontoala, Tallo, Ujung Tanah, Kecamatan Tamalate, Kecamatan Rappocini, Kepulauan Sangkarrang.
Apalagi dapil Makassar A ini mencakup tiga Dapil untuk DPRD Kota Makassar. Sehingga calon legislatif DPRD Kota bisa bersinergi untuk mendulang suara.
“Calon legislatif DPRD Kota di dalam dapil yang bersinggungan dengan dapil saya, itu sangat enak bisa jalan sama – sama. Artinya kontroling saya terhadap caleg – caleg itu bisa lebih dekat, sehingga agenda – agenda yang kita rencanakan bisa dicapai sama – sama itu untuk khusus dapil yang ada di daerah pemilihan saya,” ucapnya.
Namun di sisi lain, Appi juga tidak melupakan tanggungjawabnya untuk tetap memperhatikan calon legislatif DPRD Kota di Dapil Makassar B DPRD Provinsi meliputi Panakkukang, Biringkanaya, Manggala dan Tamalanrea.
Namun demikian, Appi menyadari persaingan di Pileg jauh berbeda dengan pertarungan di Pilkada. Sehingga diakui Appi perolehan suara ketika maju di Pilwali Makassar 2020 lalu belum tentu bisa di konvensi secara keseluruhan. Pasalnya masing – masing caleg memiliki keterikatan dengan pemilih.
” Kalau kita bicara, ini benar benar bersaing ratusan orang. Artinya proses target suara kita tidak bisa kita samakan. Kalau umpamanya kita Wali Kota bisa dapat 200 ribu suara, kemudian kita jadi caleg mau mendapatkan suara yang sama, tidak mungkin,” ucapnya.
“Jadi menurut saya hal hal seperti itu perolehan suara yang kita bisa taksir di Pileg tidak lebih dari 20 persen. Maksimal 20 persen. hasil Pilkada itu bisa kita konversi di pemilihan legislatif dengan begitu banyaknya faktor yang mempengaruhi sehingga suara bisa seperti itu,” sambungnya menandaskan. (Yad)