MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM — Tokoh Literasi Bachtiar Adnan Kusuma yang juga Juru Bicara Tim Pendamping Literasi Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, kembali menegaskan generasi aktif literasi dimulai sejak masa pra nikah pasangan pria dan wanita hingga mengucapkan ijab kabul pertanda resmi menjadi pasangan suami dan istri.
Bachtiar Adnan Kusuma menyampaikan, kalau pendidikan literasi sebaiknya dimulai pada masa pra lahir anak-anak telah diberikan pendidikan dan pemahaman setiap calon orang tua bagaimana pentingnya literasi sebagai kebutuhan primer, bukan lagi kebutuhan nomor urut sepatu.
Bachtiar Adnan Kusuma yang juga Ketua Forum Nasional Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional RI, Deklarator Nasional Guru, Pustakawan Bergerak Menulis Satu Buku untuk Indonesia, Deklarator Nasional Perkumpulan Penulis Profesional Indonesia Pusat dan Pengurus Pusat Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) ini, menegaskan sebaiknya setiap calon ibu dan ayah dibekali pemahaman dasar pentingnya literasi dalam setiap keluarga.
Misalnya saja, setiap calon ibu yang akan melahirkan anak-anaknya, diberikan buku-buku terkait literasi, parenting literasi dan literasi sebagai kebutuhan pokok.
BAK yang juga penulis buku Parenting Literasi, 13 Langkah Menumbuhkan Kebiasaan Membaca dan Ratusan buku-buku bergenre Biografi Tokoh Nasional dan Lokal ini, menggagas perlunya setiap SMA dan SMK di wilayah Sulawesi Selatan dibentuk Region Literasi Sekolah yang diharapkan menjadi bengkel literasi percontohan sekolah berbasis literasi.
Misalnya saja, kata Penulis Buku Bupati Jeneponto H.Radjamilo, Bupati Iksan Iskandar, Bupati Ibrahim Rewa, Gubernur H.M. Amin Syam, Gubernur SYL ini, SMA Negeri 2 Kabupaten Jeneponto menjadi salah satu sekolah percontohan berbasis Literasi di bagian selatan.
Caranya, dengan membentuk klub-klub baca di setiap kelas, Duta Baca Sekolah, Klinik Guru Menulis dan Siswa Menulis Buku, mengembalikan perpustakaan sekolah sebagai wahana menimbah ilmu, Gerakan Wakaf Buku, Festifal Literasi Sekolah, Taman Membaca Sekolah.
“ Saya bersedia memberikan pembimbingan khusus kepada SMA Negeri 2 Jeneponto sebagai Region sekolah Berbasis Literasi di bagian selatan Sulawesi Selatan” kata Bachtiar Adnan Kusuma, disambut standing applaus dari seluruh siswa-siswi yang hadir di acara Insight Literasi Bachtiar Adnan Kusuma dihadiri Kepsek SMA 2 Jeneponto, para wakil Kepsek dan seluruh guru-guru.
Karena itu, BAK yakin kalau saja pendidikan literasi ditanamkan sejak masa pra lahir anak-anak hingga lahir dan tumbuh berkembang, BAK yakin anak-anak kita bisa tumbuh menjadi generasi aktif literasi.
BAK kembali menegaskan pentingnya setiap keluarga dan satuan pendidikan menjadi basis penguatan ekosistem literasi yang dimulai guru-guru dan orang tua di di setiap rumah tangga.
Hanya dengan satuan pendidikan yang memahami dan menempatkan literasi sebagai kebutuhan pokok, bisa mencetak siswa-siswi aktif literasi.
“ Setiap guru sebaiknya menjadi cermin dan teladan pemberi inspirasi bagi siswa-siswi sebagai pendidik yang gemar membaca dan menulis. Karena tanpa figur guru dan orang tua di setiap rumah tangga yang gemar membaca, mustahil bisa melahirkan siswa-siswi yang aktif literasi. “ Basis penguatan literasi sekali lagi bertumpu pada keluarga dan satuan pendidikan yang aktif berliterasi” kata BAK.
Sementara itu, Bachiar Adnan Kusuma, menyerahkan wakaf buku Karya Dr. H.M. Amir Uskara, “Membangun Desa” dan buku terbarunya “ Refeleksi dan Catatan Amir Uskara dari Senayan”, Buku Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Nasional RI Dr.Adin Bondar, M.Si., “Literasi Berawal Dari Diksi, Berakhir Pada Aksi” yang diterima Kepsek SMA Negeri 2 Jeneponto yang diterima Kepsek SMA Negeri 2 Jeneponto, Timung, S.Pd.M.Pd. (*)