MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM — Menindaklanjuti arahan Pj. Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Prof. Zudan Arif Fakrulloh, Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah (Setda) Sulbar Masriadi Nadi Atjo melakukan pengawasan atau pemantauan harga pangan di Pasar Tradisional Mamuju, sebagai upaya untuk memastikan kewajaran harga yang terjadi di pasar tersebut.
Hal ini merupakan langkah pengawasan/monitoring terhadap implementasi kebijakan Pemprov Sulbar melakukan upaya intervensi harga melalui pemberian subsidi pangan. Pemantauan ini dilakukan selama 2 (dua) hari yakni Senin dan Selasa (08-09 Januari 2024).
Kepala Biro Ekbang Setda Sulbar, Masriadi Nadi Atjo mengatakan, monitoring dilakukan sebagai upaya mengendalikan inflasi dan sebagai salah satu langkah yang dapat menjamin kesejahteraan masyarakat.
“Monitoring ini sejak 2023 kami lakukan dan di tahun ini akan lebih ditingkatkan dengan melaksanakannya setiap pekannya,” ucap Masriadi.
Dari hasil pemantauan, kata Masriadi, komoditi bawang merah mengalami kenaikan harga rata-rata mencapai Rp. 40.000/Kg. Sama halnya dengan komoditi tomat yang juga mengalami lonjakan harga mencapai Rp. 35.000/Kg.
“Hal ini dipegaruhi oleh curah hujan yang tinggi menyebabkan produksi bawang merah dan tomat mengalami penurunan,” katanya.
Komoditi beras juga mengalami peningkatan harga jika dibandingkan dengan harga beras pada Desember 2023 mencapai harga Rp. 15.000/Kg untuk beras premium dan Rp. 14.000/Kg untuk beras medium.
“TPID Sulbar melalui Dinas Ketahanan Pangan berupaya menekan gejolak harga tersebut dengan memberikan subsidi beras kepada pedagang yang ada di Pasar Sentral dan Pasar Regional dengan besaran subsidi dari harga Rp.500,- sampai Rp. 3000/Kg,” ungkapnya. (*)