MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM – Masjid Al Markaz Al-Islami akan merayakan HUT ke 28 tahun pada 11 – 14 Januari 2024. Sebagai bentuk kemeriahan dilakukan rangkaian kegiatan.
Ketua Panitia Milad ke-28 Masjid Al-Markaz Al-Islami, Satriya Madjid menuturkan Masjid Al Markaz di usia 28 tahun, sebuah usia masjid yang cukup dewasa dan menjadi patron bukan hanya di indonesia timur tapi bsia jadi di Asia Tenggara.
“Masjid termegah di Asia Tenggara dan bertahan sampai sekarang malah menjadi rujukan yntuk masjid masjid secara arsitektural ya di Sulsel dan indoensia timur,” ujarnya, Rabu (10/1/24).
Ia menegaskan, sebagai pengurus Masjid dan penyelenggara kegiatan milad, pihaknya ingin mengembalikan masjid Al Markaz ini untuk reborn kembali dengan wajahnya sekarang, makanya ada lomba fotografi.
Bagamana meotret Al Markaz dengn kondisi kekinian , karena pihaknya sudah benahi fisiknya, maupun pengelolannya.
“Kemudian kita mau jadikan al markaz ini pusat kemandirian umat, bagamana masjid mampu mandiri secara otonom membiayai oprasionanya sekaligus mensejahterakan lingkungan sekitarnya disitulah al markaz akan hadir menjdi contoh untuk seluruh masjid yang ada,” jelasnya.
Pada momentum HUT kali ini pihaknya ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya. Baik itu dari sisi fisik dan pengelolaan secara atau manajemen masjid
Disebutkan, sejumlah kegiatan ini akan diselenggarakan mulai Bazar UMKM, lomba mewarnai Masjid Al Markaz, diskusi publik, pelatihan muazin, lomba foto Masjid Al-Markaz dan pengajian akbar.
“Misalnya kita adakan pameran UMKM bagaiman membina pelaku UMKM di Makassar, kita buat pameran travel umroh haji dan pameran setiap tiga bulan nanti kita lakukan,” sebutnya.
“Kita buat juga exebition kaligrafi , kita menghadirkan pengurus pengurus masjid hadir dalam diskusi publik sekaligus dia mengunjungi nanti pameran kaligrafi itu,” tambah dia.
Selain itu, ada diskusi publik mengahdirkan tokoh yang akan berbicara tentang bagaimana masjid ini menjdi pusat peradaban dan mandiri.
Ada juga yang baru dilakukan yaitu pelatihan adzan untuk memberikan patron bahwa standar adzan yang baik.
Puncak acara ada kajian akbar dokter Aisah Dahlan, kita akan mengangkat tema yang sifatnya menyentuh bagaiman peran keluarga dalam mengisi pembangunan dan memakmurkan masjid, mulai hari jumat (ba’dah Azahar).
“Mudah mudahan al markaz hadir menjadi masjid yang mampu memberikan pelajaran kepada semua masjid masjid kecil diseluruh Indoensia,” tuturnya.
“Rangkian kegiatan mulai 11 smapai 14 januari. Kami mengundang seluruh elemen masyarakat hadir. Selain jk kami mengusang pimpinan perbangkan tokoh masyakarat pemuda kalangan kampus hadir karena juga butuh masukan,” lanjutanya. (*)