MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM – Bertempat di klinik ekspor, Karantina Sulawesi Barat menerima kedatangan pengguna jasa yang ingin berdiskusi sekaligus mengirimkan sampel daun nilam sebanyak 100 gram tujuan Singapura.
Instiarni selaku
Analis Perkarantinaan Tumbuhan Instiarni saat melakukan pemeriksaan menjelaskan bahwa daun nilam yang diekspor tersebut dalam kondisi telah dikeringkan sehingga meminimalisir adanya pembusukan pada daun.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, daun nilam tersebut dinyatakan terbebas dari serangan OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina) selanjutnya kita terbitkan Phytosanitary Certificate,” terang Instiarni.
Sementara itu, Agus Karyono selaku Kepala Karantina Sulbar menyebut bahwa budi daya tanaman nilam tersebar di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Mamuju terutama di Kecamatan Tapalang, Bonehau dan Kalumpang, Kalukku, selain itu juga terdapat di Kabupaten Mamasa.
“Kita berharap agar pengiriman sampel daun nilam ini dapat digemari oleh eksportir sehingga kedepannya daun nilam dapat menambah ragam komoditas ekspor asal Sulbar,” harap Agus.
Berdasarkan hasil diskusi dengan pengguna jasa di klinik ekspor, tanaman nilam memiliki aroma yang wangi terutama pada bagian daunnya. Melalui proses penyulingan, daun nilam menghasilkan minyak yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran pembuatan parfum dan aroma terapi serta obat-obatan lainnya. (*)