MAMUJU, RAKAYATSULBAR.COM — Gempa M 6,2 yang melanda Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, pada 2021 telah merobek sebagian segmen dari Makassar Strait Thrust. Gempa ini kemudian mengaktifkan struktur sesar sekunder yang berpotensi menjadi sumber gempa di masa depan.
Tentu Potensi bencana yang begitu hebat di wilayah Indonesia, sejatinya sudah dijelaskan pada UU No. 27 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
Dimana kita ketahui, di Sulawesi Barat memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam maupun faktor manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan daerah.
Realitas itulah yang sampai kini belum banyak dipahami masyarakat. Di mana ancaman kebencanaan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja.
Berangkat atas kesadaran tersebut, Busman Rasyid Foundation melaksanakan latihan dasar Pemuda Tanggap Bencana Alam.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 7 sampai dengan 9 Desember 2023, yang diikuti 100 orang pemuda yang dilaksanakan dikawasan Wisata Berkah Mamuju.
Kegiatan pemuda tanggap bencana alam bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemuda terhadap upaya penanggulangan bencana dengan memberikan edukasi dan pemahaman terkait kebencanaan sehingga menciptakan ketangguhan bencana.
Selain itu, Busman Rasyid Foundation juga melaunching Desa Siaga Bencana Alam di Desa Tapandullu dengan harapan desa yang berada di pesisir untuk peduli terhadap isu – isu kebencanaan.
Setelah launching Desa Siaga Bencana Alam Peserta Pemuda Tanggap Bencana Alam Bersama dengan Basarnas Mamuju, Damkar Mamuju dan Masyarakat sekitar melaksanakan Simulasi Gempa Bumi dan Pemadaman Api.
Pada pelaksanaan penutupan, Busman Rasyid menyampaikan selaku ketua dan pendiri busman rasyid foundation menyampaikan agar pemuda yang mengikuti kegiatan ini untuk tetap siaga kapan dan dimana saja untuk mengabdikan dirinya.
“Saya berpesan setelah ini sahabat – sahabat muda tidak berhenti pada pelaksanaan kegiatan ini, namun menjadikan awal untuk mengabdi pada masyarakat,” ujarnya busman
Busman mengajak pemuda untuk terus bergerak melakukan kegiatan penanggulangan bencana, baik di lakukan secara individu maupun berkelompok, salah satunya merawat lingkungan, menanam pohon dan berbagai kegiatan lain.
“Pemuda yang baik, pemuda yang peduli terhadap diri dan lingkungannya, mari bergerak dan berkarya tanpa henti, bergotong royong dan bersinergi merawat lingkungan sebagai upaya menanggulangi bencana,” tukasnya. (*)