PALOPO, RAKYATSULBAR.COM — EKS gedung rumah sakit umum daerah (RSUD) Sawerigading Palopo di Jalan Manennungeng Palopo dulunya adalah bangunan tua yang berdiri di tengah Kota Palopo, setelah RSUD Sawerigading dipindahkan ke wilayah Rampoang. Hampir tiga tahun, bangunan eks RSUD Sawerigading itu tak berfungsi.
Awal tahun 2017 lalu, HM Judas Amir membuat kebijakan menjadikan bekas bangunan RSUD Sawerigading menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Tipe C. Gedung eks RSUD Sawerigading tersebut kemudian ditata dan dibenahi untuk persiapan menjadi RSUD tipe C.
Setelah pembenahan rampung dan selesai, RSUD tipe C siap diresmikan. Namun saat itu, RSUD tipe C tersebut belum memiliki nama. Judas Amir kemudian berdiskusi dengan berbagai pihak, termasuk kalangan paramedis untuk mencari nama yang tepat.
Ketika itu, banyak pihak mengusulkan beberapa nama pahlawan yang telah ditetapkan menjadi nama jalan di Kota Palopo, atau beberapa nama lainnya untuk penamaan RSUD tipe C. Namun beberapa usulan nama-nama tersebut tidak mengena di hati Judas Amir yang telah dua periode memimpin Kota Palopo.
Dalam perenungannya, Judas Amir mendapat inspirasi dan ide memberi nama RSUD tipe C tersebut mengambil nama salah satu dokter paling senior dan ternama di Luwu Raya, terkhusus Kota Palopo, yakni dr Palemmai Tandi.
Dalam pandangan Judas Amir, dr Palemmai Tandi adalah dokter yang memiliki jasa besar bagi kemajuan bidang kesehatan di Kota Palopo. Tak hanya itu, dr Palemmai Tandi adalah dokter yang sangat terkenal dan panutan bagi insan kesehatan di kota Palopo.
Berbagai alasan tersebut akhirnya Judas Amir memberi nama RSUD tipe C menjadi RSUD dr Palemmai Tandi. Dan tepat tanggal 3 Desember 2017 laku, Judas Amir meresmikan pengoperasian RSUD dr Palemmai Tandi.
“Sejak masih di Makassar, masih kuliah, saya sudah sering mendengar nama dr Palemmai Tandi. Bahkan kalau berlibur ke Palopo, nama dr Palemmai Tandi sering sekali saya dengar. Terutama kalau saya berkunjung ke rumah keluarga di Jalan Manennungeng, dekat RSUD Sawerigading Palopo yang lama,” kata Judas Amir.
Awal pendirian RSUD dr Palemmai Tandi, Judas Amir mengakui banyak pihak, terutama dari kalangan insan kesehatan, tidak terlalu merespon pendirian RSUD tersebut. Alasannya, Kota Palopo telah memiliki RSUD Sawerigading yang telah dipindahkan ke Rampoang. Kota Palopo juga memiliki banyak rumah sakit swasta, sehingga kehadiran RSUD dr Palemmai Tandi dinilai tidak tepat.
Tapi, Judas Amir tetap bersikukuh akan mendirikan RSUD tipe C yang diberi nama RSUD dr Palemmai Tandi. Salah satu alasan Judas Amir mendirikan RSUD tipe C tersebut, yakni untuk mendekatkan pelayanan kesehatan terutama rawat inap bagi pasien rujukan dari puskesmas, terutama pasien yang dilayani BPJS Kesehatan. Sebab, pasien rujukan BPJS Kesehatan dari puskesmas tak harus dirujuk ke RSUD Sawerigading tipe B, tetapi sesuai aturan harus dirujuk ke RSUD tipe C.
Nah, seiring berdirinya RSUD dr Palemmai Tandi, saat ini mengalami kemajuan pesat. Bahkan kini RSUD dr Palemmai Tandi menjadi rsud pusat rujukan pasien BPJS Kesehatan untuk RSUD tipe C di Kota Palopo.
Judas Amir memiliki pemikiran tersendiri, bahwa jika pasien BPJS kesehatan rujukan BPJS Kesehatan dirujuk ke berbagai rs swasta, maka Kota Palopo akan kehilangan banyak PAD. Apalagi Judas Amir memprogramkan Pemkot Palopo membayar iuran BPJS Kesehatan puluhan ribu masyarakat Kota Palopo setiap tahun anggaran, maka dengan mendirikan RSUD tipe C, Kota Palopo tetap akan mendapatkan PAD dari program bayar iuran BPJS kesehatan tersebut.
Nah, setelah RSUD dr Palemmai Tandi beroperasi dengan berbagai fasilitas kesehatan dan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, ada hal yang mengganjal dalam hati Judas Amir. Apa itu? Judas Amir mengaku bersalah karena tidak pernah meminta ijin kepada anak dan keluarga dr Pallemmai Tandi untuk mengambil nama tersebut menjadi nama RSUD tipe C.
Namun Judas Amir percaya dan meyakini, sanak keluarga, terutama anak dan cucu almarhum dr Palemmai Tandi, tidak akan keberatan karena penamaan tersebut untuk kebaikan.
“Termasuk untuk mengenang jasa dokter Palemmai Tandi yang sangat besar bagi masyarakat di bidang kesehatan,” ujar Judas Amir. (*)