MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM– Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) Universitas Musim Indonesia (UMI) melaksanakan kunjungan silaturahmi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik angkatan 72 Tahun Ajaran 2023/2024 di Gedung Serbaguna Kab. Maros, Kamis (23/11).
Dalam kunjungan tersebut hadir langsung Rektor UMI Prof. Dr. H. Sufirman Rahman, SH.,MH. didampingi Ketua Pengurus YW UMI, Ketua Pengawas YW UMI, Para Ketua Bidang YW UMI, Sekertaris Pengurus YW UMI, Bendahara YW UMI, Dekan dalam lingkup UMI, Ketua Lembaga dalam lingkup UMI, Kepala Biro dalam lingkup UMI dan Kepala Humas, Protokoler dan Kerjasama UMI.
Rombongan UMI disambut langsung oleh Bupati Maros H.A.S. Chaidir Syam, SIP., MH. didampingi Kepala Dinas Kab. Maros, Kesbangpol Maros, Camat, Lurah dan Kepala Desa Kabupaten Maros bersama 20 dosen supervisi dan 1035 mahasiswa yang tersebar di 40 desa kabupaten maros.
Bupati Maros H.A.S. Chaidir Syam, SIP.,MH. dalam sambutannya mengucapkan syukur Alhamdulillah Rektor UMI yang baru saja dilantik menyempatkan diri bersilaturahmi dengan mahasiswa KKN UMI dan Pemerintah Kabupaten Maros.
“Ketika ada surat ke Saya terkait permintaan KKN Tematik UMI di Kabupaten Maros, saya secara pribadi sangat senang dan langsung menerima serta menyambut baik keinginan tersebut,” ucapnya sambil memperkenalkan diri sebagai Alumni dan Mahasiswa PPs-UMI.
Alumni Magister Ilmu Hukum PPs-UMI itu juga mengatakan bahwa keberadaan mahasiswa KKN UMI memberikan semangat kepada para perangkat desa, lurah dan camat untuk melakukan kerja inovasi yang dibantu mahasiswa KKN UMI dengan memberikan input untuk memberdayakan masyarakat di Kabupaten Maros.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Rektor UMI dan jajarannya telah menempatkan mahasiswa KKN UMI di kabupaten Maros. Pemerintah Kabupaten Maros terus membuka ruang untuk UMI dalam melakukan kolaborasi dalam berbagai hal, “tegasnya.
Sementara itu, Rektor UMI Prof. Dr. H. Sufirman Rahman, SH.,MH. dalam sambutannya menyampaikan, KKN dalam perguruan tinggi merupakan bagian dari kurikulum untuk semua prodi di strata satu.
“Semua mahasiswa S1 wajib memprogramkan KKN sebelum meraih gelar sarjana. Mahasiswa perlu dibentuk sikap, kepekaan, kepedulian dan dibiasakan mempunyai tanggungjawab terhadap kemajuan masyarakat,” ungkap Alumni FH-UMI tersebut.
Mantan Direktur PPs-UMI itu juga menambahkan bahwa Mahasiswa juga disebut The Man of Analisis setelah melalui perkuliahan, menerima teori di bangku kuliah, maka mahasiswa diterjunkan ke masyarakat untuk melihat dunia nyata.
Mahasiswa mampu menganalisa tentang kesenjangan antara apa yang didapatkan di kampus dan apa realita yang terjadi di masyarakat sehingga menjadi tambahan informasi untuk melakukan kerja nyata.
Atas nama pimpinan UMI dan civitas akademika UMI mengucapkan terima kasih kepada bapak Bupati Maros dan seluruh Pemkab. Maros yang telah memfasilitasi dan membimbing anak-anak kita, semoga semua yang dilakukan bernilai ibadah di sisi allah SWT, ucap Guru Besar FH UMI ini.
Ketua LPkM UMI Prof. Dr. H. Achmad Gani, SE.,M.Si. dalam laporannya menyampaikan bahwa jumlah mahasiswa KKN angkatan 72 UMI sebanyak 3179 orang dan 1035 orang yang yang mengambil KKN Tematik di Maros.
Mahasiswa KKN UMI tersebar di 7 desa kabupaten Maros dan alhamdulillah para perangkat Desa, lurah dan Camat sangat aktif berkomunikasi dengan Dosen Supervisi UMI yang berjumlah 20 dosen, ucap Prof. Ahmad Gani.
Program yang disusun oleh perangkat desa, dosen supervisi dan mahasiswa KKN UMI yaitu Bantuan mengajar ke sekolah, Kegiatan sosial masyarakat, Pemasangan pipa air bersih berdasarkan kebutuhan yang mendesak dari masyarakat, Pemeriksaan kesehatan, Kegiatan keagamaan, Penanaman tumbuhan kesehatan, dan sosialisasi destinasi wisata di maros, urai Guru Besar FEB UMI ini. (*)