MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM– Puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowa Raya (Cagora) dan HMI Cabang Bima menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar, pada Senin malam (20/11).
Pantau dari Rakyat Sulsel di lapangan, sekitar pukul 19.10 WITA, para mahasiswa menutup dua ruas jalan menggunakan lima unit mobil truk tronton yang dihadangnya.
Akibat, arus lalu lintas dari arah pertigaan Jalan AP Pettarani-Jalan Sultan Alauddin menuju Kabupaten Gowa dan sebaliknya lumpuh total.
Tak hanya memblokade jalan, para mahasiswa juga membakar ban bekas sambil berorasi di atas mobil truk tronton yang ditahan.
Adapun tutun aksinya adalah meminta pihak PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) memberikan kejelasan keberangkatan mereka ke Kota Pontianak, Kalimantan Barat, dalam rangka Kongres XXXII HMI.
Tak hanya itu, mereka juga mengancam jika pihak yang dimaksud tidak menyediakan kapal sebagai transportasi peserta Kongres HMI ke Pontianak maka pihak akan terus melakukan aksi unjuk rasa.
“Aksi yang dilakukan teman teman HMI Cabang Gowa Raya dengan rombongan HMI Cabang Bima merespon sampai malam hari ini belum ada kejelasan terkait keberangkatan teman-teman peserta dalam agenda mensukseskan kongres HMI di Pontianak,” kata Jenderal Lapangan HMI Cagora, Muhammad Fajar saat diwawancara di lokasi aksi.
“Untuk kongres kali ini digelar pada tanggal 24 November 2023, dengan perjalanan yang cukup lama peserta paling lambat itu paling lama hari ini, meskipun sudah ada kapal tapi pihak perusahaan Pelni dan Pelindo belum merespon, jadi tanggapan mereka pada hari ini masih tarik ulur,” sambungnya.
Fajar juga mengungkapkan, pihak pelabuhan dalam hal ini PT Pelni dan PT Pelindo terkesan saling lempar tanggung jawab sampai saat ini. Maka dari itu, dia mengultimatum perusahaan tersebut untuk segera mengambil sikap.
“Apabila teman teman tidak berangkat pada besok subuh maka yakin dan percaya seluruh kader HMI se-Sulselbar itu akan melakukan aksi unjuk rasa di beberapa titik di Makassar. Kita akan unjuk rasa sampai ada respon ada penjelasan dari pihak terkait atau pihak mana pun agar bisa memberikan kami kejelasan atau pun kabar baik untuk keberangkatan teman-teman besok pagi,” tegasnya.
Tak hanya itu, kata Fajar, apabila belum ada respon dari kedua perusahaan tersebut maka pihaknya dalam hal ini seluruh kader HMI akan membanjiri Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar.
“Jadi untuk sekarang ini bukan hanya teman teman Cabang Gowa Raya yang melakukan aksi tapi beberapa temannya teman dari daerah juga sudah berkumpul dan siap menuju pelabuhan Makassar,” sebutnya.
Disampaikan, untuk estimasi kader HMI yang akan berangkat ke Kota Pontianak, Kalimantan Barat, ada ribuan. Kader HMI se-Sulselbar sebanyak 1.500 orang, sementara kader HMI dari Cabang Bima sekitar 39 orang.
“Kalau sampai jam 8 malam tidak ada respon maka kami akan langsung memboikot Pelabuhan Makassar bersama beberapa (HMI) cabang yang lain,” kuncinya. (Rakyatsulsel)