MAMUJU,RAKYATSULBAR.COM – Sejumlah siswa Diktukba Polri angkatan pertama Sekolah Polisi Negara (SPN) Mekkatta Polda Sulbar berjejer di sepanjang jalan depan Pasar Sentral Dayanginna, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju. Mereka mulai membunyikan sempritan lalu melakukan pengaturan jalan sambil mempersilahkan para pengendara melewati jalan itu.
Tangan mereka terlihat fasih digerakkan apabila kendaraan saling bertemu. Sesekali pengendara mengurangi sedikit kecepatannya dan mempersilahkan pengendara lain mulai lewat atau ingin memarkir kendaraannya.
“Seandainya tiap hari bisa begitu (ada polisi) utamanya keamanan kendaraan pasar,” ungkap pengendara motor yang biasa disapa Ita itu kepada Rakyatsulbar.com, Rabu (1/11).
Ia mengaku kegiatan yang dilakukan oleh siswa polisi itu sangat membantu para pengendara utamanya pengunjung pasar saat kendaraannya ingin parkir atau berbelanja.
Keramahan siswa juga terlihat kala salah seorang pria paruh baya mengajaknya berfoto meski kegiatan itu dilakukan dengan singkat. Begitupun bagi masyarakat ingin menyeberang jalan, siswa langsung sigap membantunya sambil menahan mobil saat lewat dan mempersilahkannya jalan.
Menurut Kapolsek Tapalang Iptu Mino, kegiatan kali ini adalah bagian dari pembekalan yang harus dilaksanakan oleh semua siswa. Hal ini dilakukan sebagai rangkaian pendidikan yang nantinya mereka terapkan di tempat tugasnya masing-masing.
“Untuk bekal sebelum dia melaksanakan latihan kerjanya (Latja). Jadi dia dilatih dulu teknisnya, jadi kalau sudah di tahu dasar-dasarnya baru turun ke lapangan,” kata Mino.
Kegiatan kali ini menurut Mino, melibatkan 26 enam personil siswa polisi yang tergabung dalam satu peleton dan ditempatkan di Polsek Tapalang. Mereka melakukan berbagai latihan kerja dan terbagi dalam fungsi Samapta, Serse, hingga Bimas. Mereka melakukan itu sejak Senin 30 Oktober hingga 4 Nopember 2023.
“Tiap hari bergantian (fungsi), tadi itu mereka melakukan fungsi Samapta untuk melakukan pengaturan untuk anak sekolah dan pasar yang kebetulan dilaksanakan hari Rabu ini,” pungkas Mino.
(Ayub Kalapadang/A)