MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM — Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Mamuju melakukan penanaman 1.500 bibit mangrove di pantai wisata mangrove Ampallas, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Selasa (31/10).
Aksi penanaman bibit mangrove juga melibatkan pemangku kepentingan, aktivis lingkungan, dan para pelaku UMKM di Mamuju untuk mewujudkan Net Zero Carbon.
Kepala BPOM di Mamuju Suliyanto, mengatakan aksi tanam bibit mangrove dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia dilingkungan satker BPOM.
“Aksi tanam pohon mangrove merupakan aksi nyata dalam mengurangi emisi karbon di Indonesia,”kata Suliyanto.
Suliyanto mengaku, mendapat fasilitas bibit mangrove dari BPDAS Mamuju, dan program tanam pohon akan dicanangkan BPOM selama tiga tahun kedepan.
“Jadi tahun 2025 saya berharap ada kolaborasi atau sinergi seluruh unsur juga pelaku usaha untuk menjaga iklim alam ini supaya aman bagi kehidupan generasi kedepan,”pungkasnya.
Sementara itu, aktivis lingkungan Munajib mengapresiasi penanaman bibit mangrove yang dilakukan oleh BPOM dalam menjaga ekosistem lingkungan.
Munajib mengatakan, diperlukan peran seluruh instansi pemerintah untuk melakukan pemeliharaan lingkungan termasuk menanam bibit mangrove, untuk menjaga ekosistem alam tetap terjaga.
” Mangrove sangat penting bagi kehidupan manusia selain bisa untuk menjaga abrasi, dan ekosistem biota laut, Mangrove juga dapat mengurangi emisi Carbon,”papar Munajib.
Munajib berharap pihak BPOM melakukan monitoring terhadap bibit mangrove yang baru saja ditanam, untuk menghindari gagal tumbuh karena terhempas ombak atau air sungai. (*)