MAMASA, RAKYATSULBAR.COM — UPDK Pembangkit Listrik Tanaga Air (PLTA) Bakaru menemui Pj Bupati Mamasa membahas peningkatan debit air guna menjaga pasokan listrik, Jumat (6/10).
UPDK PLTA Bakaru, Muh. Yusuf mengatakan, saat ini debit air sangat kurang khususnya dari sungai Mamasa sebagai salah satu sumber pasokan air PLTA Bakaru.
Kondisi ini mengakibatkan terjadinya pemadaman listrik secara bergilir diberbagai wilayah di Sulbar.
Muh. Yusuf menjelaskan, untuk menjaga ketersediaan pasokan listrik, maka pihaknya akan melakukan rekayasa cuaca dengan metode flare menggunakan drone.
“Kami laporkan sama pak Pj Bupati , saat ini kita defisit air dan berdampak pada pemadaman listrik, karena itu kami akan mengambil langka melakukan rekayasa cuaca dengan metode flare menggunakan drone. Metode ini tidak membawa dampak negatif bagi masyarakat,”ungkapnya.
Sementara itu, Pj Bupati Mamasa, Dr.Yakub F Solon mengungkapkan, pihaknya mendukung sepenuhnya program PLTA Bakaru dalam menjaga ketersediaan pasokan listrik.
“Sebagai Pemda Mamasa, saya mendukung sepenuhnya langka PLTA Bakaru dalam meningkatnya debit air demi ketersediaan pasokan listrik,” pungkas Yakub.
Asisten II Setda Sulbar itu, juga meminta kepada pihak Bakaru untuk ikut ambil bagian dalam menangani persoalan 4+1 di Mamasa yakni, stunting, kemiskinan ekstrim, pernikahan anak usia dini, anak putus sekolah dan inflasi.
Menurutnya, sebagai daerah yang selama ini memasok air ke PLTA Bakaru semestinya mendapat perhatian dari pihak Bakaru.
“Masyarakat Mamasa telah berusaha agar pasokan air tetap terjaga dengan cara tidak menebang pohong sekitar daerah aliran sungai Mamasa meskipun dalam kondisi ekonomi yang sedang terpuruk. Mereka ingin menanam jagung tapi demi menjaga pasokan air maka mereka rela tidak berkebun di daerah aliran sungai,” terang Yakub.
Ini mestinya menjadi perhatian PLTA Bakaru. Dikatakan, berbagai pihak telah ikut ambil andil penanganan masala 4 plus 1 di Mamasa dengan sumbangan sukarela.
“Kami berharap PLTA Bakaru hadir di Mamasa memberikan bantuan kepada masyarakat yang sedang dilanda kemiskinan ekstrim dan stunting,”pungkasnya.
“Kondisi Mamasa hari ini sedang dalam kesulitan. Selain defisit anggaran juga masalah kemiskinan ekstrim, stunting, anak putus sekolah karena biaya, jadi kami berharap PLTA Bakaru bisa ikut ambil peran dalam menyelesaikan masalah ini, ” sambungnya. (Nis/*).