MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM – Dalam rangka mematangkan persiapan serangkaian kegiatan peringatan Hari Santri tahun 2023, Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Mulyadi Iskandar Idy melakukan audiensi ke Penjabat (Pj) Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulsel Andi Muhammad Arsjad, Selasa (3/10).
Pada audiensi yang berlangsung di lounge Kantor Gubernur Sulsel ini, Kabid PD Pontren hadir bersama sejumlah pengurus IMMIM Kota Makassar, antara lain Ketua Yasdic IMMIM Nur Fadjri Fadeli Luran, Ketua Panitia HSN Muhammadiyah Yunus, Humas Yasdic IMMIM Nurjannah Abna, serta Daswar Muhammad, Pimpred media online Rakyat Sulsel selaku mitra media HSN 2023. Turut mendampingi Ketua Tim Kerja pada Bidang Pontren Mujahid Dahlan dan M.Yani.
Sekprov Sulsel Mulyadi Idy meyampaikan, Bidang PD Pontren telah melayangkan undangan ke 66 Pimpinan Pondok Pesantren se Sulsel untuk mengikuti expo yang rencananya akan digelar di gedung IMMIM pada tanggal 22 sampai 24 Oktober 2023.
“Salah satu dari tujuh program prioritas Menteri Agama adalah Kemandirian Pesantren, untuk itu 66 Ponpes yang telah mendapatkan bantuan Inkubasi Bisnis di Sulsel sejak tahun 2021 kita undang mengikuti expo ini,” ujar Mulyadi Idy.
Selain itu, Mulyadi juga mengungkapkan keinginan dan permintaan Kakanwil Kemenag Sulsel untuk menggelar upacara bendera peringatan hari santri tahun 2023 di lapangan rumah jabatan Gubernur Sulsel, sekaligus memohon kesediaan Gubernur selaku inspektur upacara.
“Kami berharap upacara ini bisa dilaksanakan di lapangan rujab gubernur, sebagaimana di provinsi lainnya di Indonesia biasanya digelar di lapangan rujab atau lapangan kantor gubernur. Selama ini kami selalu berpindah-pindah tempat, semoga tahun ini bisa dilaksanakan di rujab gubernur,” pinta Mulyadi.
Hal senada diutarakan Ketua Yasdic IMMIM, Nur Fadjri Fadeli Luran bahwa IMMIM dan Bidang PD Pontren Kanwil Kemenag Sulsel bersepakat untuk mengisi peringatan hari santri ini dengan pelaksanaan expo yang akan digelar di gedung IMMIM Jl. Jenderal Sudirman Makassar.
“Selain upacara bendera tanggal 22 Oktober, kita akan menggelar expo untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa di pesantren itu banyak program yang dilaksanakan, olehnya itu kami mohon dokungan penuh dari Pemprov Sulsel dengan melibatkan Dinas-Dinas (OPD) di bawahnya,” ucap Ulfa sapaan akrab Nur Fadjri Fadeli.
Melalui expo ini, lanjut Ulfa, selain menampilkan produk-produk olahan dan profil pesantren, juga akan digelar pemilihan Duta Santri tahun 2023, yang meliputi Duta Santri Persahabatan, Duta Santri Pancasila, Duta Santri Adiwiyata, Duta Santripreneur, Duta Santri Baznas dan Data favorit.
Menanggapai audiensi ini, Pj Sekrov Sulsel Andi Muhammad Arsjad menyampaikan dukungan penuh atas rencana pelaksanaan serangkaian kegiatan peringatan hari santri tahun 2023 ini.
“Atas nama pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, kita mendukung penuh rencana hari santri yang akan dipusatkan nanti pada tanggal 22. Dan tentu ini suatu langkah maju dari upaya kita semua untuk melihat bagaimana pesantren kita ke depan bisa bertransformasi menyesuaikan dengan kondisi yang ada sekarang, terutama dalam menghadapi tantangan yang akan dihadapi generasi muda kita kedepan,” jelas Andi Arsjad
Menanggapi gagasan tentang pelaksanaan expo, Seprov mengatakan bahwa ajang ini akan memberi gambaran dan informasi kepada khalayak tentang bagaimana pesantren yang sebenarnya.
“Melalui expo ini, kita bisa memiliki gambaran dan informasi yang berimbang bagaimana sebenarnya pesantren kita saat ini, untuk mendorong minat kita dan minat orang kita untuk membawa anak-anak kita ke pesantren,” imbuhnya.
Ditambahkan alumni IPDN ini, kita harus yakin bahwa pesantren itu sudah melakukan perubahan dan penyesuaian dalam kurikulum sehingga santrinya bisa berkopentisi di ajang-ajang lainnya, seperti siswa-siswa lainnya. “Mereka juga bisa ikut sekolah ikatan dinas dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya,” tuturnya.
Mengenai permintaan Kabid PD Pontren tentang penggunaan lapangan rujab gubernur sebagai tempat pelaksanaan upacara, Andi Arsjad mengimbau agara mengirimkan surat yang ditujukan ke Gubernur untuk kemudian dikoordinasikan dengan bagian keprotokolan apakah memungkinkan dilaksanakan di lapangan rujab atau di lapangan gubernur Sulsel.
“Tentu akan kami sampaikan ke pak Gub, mudah-mudahan di waktu itu tidak ada agenda nasional yang bertabrakan dengan upacara hari santri ini, apalagi tanggal 19 Oktober itu hari jadi Sulsel. Insya Allah kita dukung penuh dan kita akan komunikasikan dengan bagian keprotokoalan juga,” tandasnya. (*)