MAJENE, RAKYATSULBAR.COM – Pj Gubernur Sulbar , Prof Zudan Arif Fakrulloh mengikuti rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H yang digelar Pemerintah Kabupaten Majene bersama Rumpun Masyarakat Poralle Salabose, di Majene, Kamis (28/9).
Pada acara Maulid Nabi tersebut hadir Bupati Majene Andi Achmad Syukri, Sekprov Sulbar, Muhammad Idris, pimpinan Forkopimda dan sejumlah OPD lingkup Pemprov dan pemkab Majene serta Imam Masjid Polman Sayyid Fadlu Taha Al Mahdali yang turut hadir membawa hikmah Maulid.
Maulid yang digelar di Salabose merupakan agenda rutin dan turun temurun setiap peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW di Lingkungan Salabose, masyarakat yang hadir pun ramai mengikuti acara tersebut.
Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh pada kesempatan itu juga melakukan prosesi Maccobbo benda pusaka seperti muzhab kitab suci Al Qur’an tulisan tangan peninggalan Syekh Abdul Mannan, bendera kerajaan Banggae bernama “I Macang” dan sebuah keris pusaka peninggalan Tomakaka (raja) di Poralle (Salabose).
Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, sangat bersyukur dapat hadir ditengah masyarakat Salabose, pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tujuannya untuk meneladani Rasulullah merayakan maulid merupakan hal yang luar biasa.
“Apalagi ditempat yang didirikan oleh Syekh Abdul Mannan, saya menyampaikan terimakasih kepada Syekh yang telah membumikan Islam di Sulbar,” kata Prof Zudan.
Ia mengaku, sangat kagum ketika pertama kali ke Sulbar, menemukan filosofi Sulbar Malaqbi, dan di logo Sulbar juga terdapat kata mellete diatonganan berjalan diatas kebenaran.
“Ini tentu sejalan dengan apa yang dibawa oleh Syekh Abdul Mannan yaitu Jihad Fisabilillah, Amar Maruf Nahi mungkar dan Fastabiqul Khoirot. Ini luar biasa, apa yang dibawa oleh Syekh Abdul Mannan ini persis dengan filosofi Sulbar,” ucap Sestama BNPP.
Ia mengatakan, momen peringatan Maulid sesungguhnya dilakukan untuk meneladani sifat Rasulullah. Sehingga kesempatan itu Zudan mengajak seluruh masyarakat untuk selalu meneladani sikap Rasulullah.
“Mari semua meneladani nilai kasih sayang yang dibawa Rasulullah Saw, meneladani Rasulullah itu dengan tindakan kongkrit,” ucapnya.
Ia menjelaskan, sebagai pusat wisata religi Salabose akan terus dikembangkan terutama dari segi infrastruktur. Pemprov bersama Pemerintah Kabupaten Majene akan melakukan perbaikan jalan akses masuk dan keluar sekaligus perbaikan disekitar pelataran masjid.
“Kita ingin agar sekitar Masjid bisa di paving blok kita buat rapi, kalau Masjid belum jadi proposalnya bisa dimasukkan kita akan kaji,” ujarnya.
Bupati Majene Andi Achmad Syukri mengaku bersyukur kerena dapat menghadiri Maulid di Salabose. Tepatnya di masjid bernilai sejarah yang dibangun pada abad 16 Syekh Abdul Mannan, yang merupakan tokoh penyebar Islam di Majene.
“Momentum peringatan Maulid yang digelar dapat dapat menjadi pencerahan kepada kita semua untuk meneladani perilaku Rasulullah,” kata Andi Syukri.
Menurutnya, tradisi maulid di Salabose merupakan bagian dari menjaga dan melestarikan budaya sekaligus agar mendapat syafaat dan Rahmat dari Rasulullah.
“Saya mengajak, kepada seluruh masyarakat agar memperbanyak shalawat dan mari berkolaborasi untuk pembangunan Majene yang lebih baik,” tutupnya. (rls/*)