Refleksi Sulbar ke-19, Para Tokoh – tokoh Pejuang Pembentukan Berbicara

  • Bagikan

MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM — Sejumlah Tokoh Pejuang Pembentukan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) berkumpul dalam satu kegiatan membahas Provinsi Sulbar di usia ke-19 tahun, dirujab Wakil Ketua DPRD Sulbar, Kamis (21/9) malam.

Pertemuan tersebut  merupakan bagian dari rangkaian Peringatan Hari Jadi Sulbar ke-19 tahun. Dimana sejumlah tokoh pejuang yang hadir masing-masing menyampaikan tentang refleksi 19 tahun Sulbar.

Salah satu tokoh pejuang Rahmat Hasanuddin, kembali mengajak para tokoh pejuang pembentukan Sulbar agar mengokohkan persatuan dan kebersamaan. 

“Jangan berpikir diri sendiri jaga persatuan kokoh kan kebersamaan dan pegang prinsip Malaqbi,”terangnya.

Rahmat, berpesan jika berprofesi nelayan jadilah nelayan Malaqbi, jika ASN jadilah ASN Malaqbi, Jika polisi jadilah polisi Malaqbi, begitupun politisi.

Ditempat yang sama, Sekertaris Provinsi (Sekrov) Sulawesi Barat (Sulbar) Muhammad Idris saat di temui sejumlah media usai melakukan pertemuan dengan para tokoh -tokoh pejuang pembentukan Sulawesi Barat  mengatakan pertemuan ini dilakukan untuk merefleksi usia 19 tahun Sulawesi Barat.

“Alhamdulillah, kita bersyukur kerena tokoh -tokoh Pejuang Pembentukan Sulbar masi bisa menyempatkan diri untuk  hadir dalam pertemuan ini. Kita butuhkan refleksi 19 tahun Provinsi Sulawesi Barat ini, kenapa kita butuh refleksi karena masalah lalu itu selalu memberikan spirit idealisme pembentukan Sulbar, dan itu sangat penting,”ungkapnya.

“Saya tadi sampaikan jangan ada lagi diantara kita yang berasumsi kenapa lagi berdiskusi dari tahun satu sampai 19, mungkin lagunya sama, itu tidak apa-apa, bagi kita itu generasi muda  harus memaknainya,”sambungnya.

Dari hasil pertemuan ini, kata Muhammad Idris, para tokoh pejuang pembentukan Sulbar akhirnya bisa sambung rasa, dimana yang tidk utuh mendengarkan dan mengetahui perjuangan Sulbar  diawal akhirnya generasi muda berikutnya itu akan semakin paham.

“Saya juga sampaikan tadi, setiap ulang tahun itu paling tidak ada tiga yakni, momentum masa lalu,  momentum masa kini dan momentum masa depan, “ungkapnya.

Ditempat yang sama pula, Wakil ketua DPRD Sulbar Abdul. Rahim mengatakan, pertemuan malam ini untuk mengetahui keberadaan tokoh -tokoh pejuang dari berbagai daerah, dan kebetulan berada di Sulbar yang akan mengikuti Paripurna Istimewa HUT Sulbar ke-19 tahun.

“Jadi kesempatan ini, saya anggap hal yang sangat penting untuk tidak sekedar menghadirkan mereka dalam kegiatan rutinitas dalam sidang peripuna, namun tetapi lebih dari pada itu, kita semua mengharapkan  bagimana pandangan dan potret tokoh -tokoh pejuang yang melahirkan Provinsi ini dalam perjalanan Sulbar ke 19 tahun ini, karena Sulbar ini didirikan atas sebuah cita-cita, yang di perjuangkan dengan susah payah”jelasnya.

Olehnya itu, kata Rahim yang juga merupakan bagian dari elaman perjuangan Sulawesi Barat  di 25 tahun yang lalu saat ia di Makassar.

” Saya pribadi mengatakan, mungkin saya tidak akan seperti ini kalau tidak ada meraka yang memperjuanka sehingga kita bisa menjadi sebuah provinsi yang  terpisah dari Sulawesi Selatan, karena itu, saya tentu ingin menyimpan pikiran dan semagat yang masi ada itu, dan akan terus ada sampai hayat masi di kandung badan oleh seluruh elemen pejuang,”paparnya.(Sdr)

  • Bagikan