MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) gelar Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka Hari jadi Sulbar ke 19 tahun, di gedung sementara DPRD Sulbar, Jumat (22/9).
Ketua DPRD Sulbar Sitti Suraidah Suhardi mengatakan, melalui Rapat Badan Musyawarah DPRD Provinsi Sulawesi Barat tanggal 11 September 2023 menetapkan bahwa rapat paripurna DPRD hari ini adalah rapat paripurna istimewa dalam rangka peringatan hari jadi Provinsi Sulawesi Barat ke-19 tahun 2023.
“Rapat paripurna DPRD Provinsi Sulawesi Barat masa sidang ketiga tahun sidang 2023 hari ini dengan agenda peringatan hari jadi Provinsi Sulawesi Barat ke-19, saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum,”terangnya
Ia menyampaikan, salah satu kebahagiaan hari ini adalah, dengan kehadiran semua Tokoh -tokoh Pejuang Pembentukan Sulbar bersama-sama dalam peringatan hari jadi ke-19 tahun daerah yang kita cintai Sulawesi Barat.
“Oleh karena itu, saya mengajak semua untuk senantiasa mempersembahkan puji dan syukur terhadap Allah SWT atas Rahmat dan curahan karunianya sehingga hari ini kita diberikan kekuatan kesehatan dan kesempatan untuk bersua dalam momentum sakral ini, “terangnya.
“Kami atas nama pimpinan dan anggota DPRD serta Sekretariat DPRD Sulbar menyampaikan selamat hari jadi Provinsi Sulawesi Barat ke-19 tahun 2023, “sambungnya.
Diketahui, peringatan hari jadi Provinsi Sulawesi Barat tak lepas dari sejarah terbentuknya pemerintahan Sulawesi Barat yang ditandai dengan pengesahan rancangan undang-undang pembentukan Provinsi Sulawesi Barat melalui rapat paripurna DPR RI pada tanggal 22 September 2004, dan resmi sebagai provinsi yang ke-33 di Indonesia.
Dengan ditetapkannya undang-undang nomor 26 tahun 2004 momentum tanggal 22 September 2004 itulah yang disepakati sebagai hari jadi Provinsi Sulawesi Barat, lalu kemudian dituangkan dalam peraturan daerah Provinsi Sulawesi Barat nomor 11 tahun 2006 tentang hari jadi Provinsi Sulawesi Barat.
“Para tokoh pejuang yang yang masih hidup tentu berharap kepada kita semua sebagai pelanjut cita-cita mereka agar daerah ini dirawat dan dipelihara sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat Sulbar, “ungkap Suraidah saat memimpin rapat paripurna istimewa tersebut.
Diketahui, sejumlah capaian telah diraih melalui rangkaian program yang dicanangkan oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dari tahun ke tahun, pembangunan pada berbagai sektor terus menggeliat setelah daerah ini melewati fase sulit oleh kehadiran 6,2 M.
“Sejumlah capaian itu akan kita simak bersama dalam sambutan hari jadi Provinsi Sulawesi Barat yang akan disampaikan oleh PJ Gubernur Sulawesi Barat, “terangnya.
Sementara itu, Penjabat (PJ) Gubernur Sulbar Prof Zudan menyampaikan, beberapa hasil yang sudah diperoleh sejak Provinsi Sulawesi Barat ini berdiri hingga sampai dengan hari ini.
“Kami semua yang berada dalam titik saat ini adalah pelari estafet marathon yang berlari melanjutkan larinya para pendahulu, kami tidak mengawali dari titik nol termasuk gubernur yang pertama Bapak Untarto, itupun demikian tidak mengawali dari nol karena kabupaten kota kabupatennya sudah ada terlebih dahulu sejak Masi tergabung di Sulawesi Selatan,”tukasnya.
Disaat ia pertama kali ditugaskan Presiden untuk menjadi PJ Gubernur Sulbar, ia pun diberikan 8 arahan pokok oleh bapak Presiden, yakni Inflasi, Kemiskinan, Stunting, Produk dalam Negeri, Ijin Investasi, Pengoptimalan Potensi Daerah, Mempersiapkan Pemilu serentak 2024, menjaga kerukunan umat beragama.
“Ketika kami memasuki Provinsi Sulawesi Barat tanggal 15 Mei 2023, kami ingat betul apa yang menjadi arahan bapak Presiden Republik Indonesia pada saat rakor kepala daerah dan forkopimda, dimana bapak presiden menyampaikan dalam 8 arahan pokok yang pertama harus dilakukan seluruh jajaran kepala daerah dan forkopimda di seluruh Indonesia,”pungkasnya.
Dimana salah satu arahan beliau mengenai inflasi harus dikendalikan, karena penyebab naiknya harga sehingga barang-barang menjadi langka. Kedua tugas kepala daerah dan forkopimda adalah menurunkan kemiskinan ekstrem inflasi dijaga di kisaran 2-3.
” Alhamdulillah Sulawesi Barat sampai sekarang berada di kisaran inflasi 2,2, bahkan di bulan Juli dan Agustus inflasi Provinsi Sulawesi Barat itu terendah di seluruh Indonesia, dan menepati peringkat ke 5,”ungkapnya.
Bapak Presiden telah menargetkan tahun 2024 tidak ada lagi kemiskinan ekstrem, oleh karena itu, semua program di APBD harus kita fokuskan untuk mengenalkan kemiskinan ekstrem itu.
“Mudah-mudahan kita memiliki frekuensi yang sama untuk bekerjasama menurunkan sampai ke titik nol, “pintanya.
Arahan ketiga terkait dengan stunting, dimana presiden ingin menurunkan stunting di tahun 2024 menjadi 4 belas persen.
“Nah hasil penimbangan dan pengukuran sampai dengan di bulan Agustus ini bayi di Sulawesi Barat kurang lebih 115.000 bayi saat ini sudah kita timbang dan prosentase yang stunting di kita kurang lebih ada di kisaran 26-27%, ini harus kita tekan lagi sehingga berada di bawah 14%,”tukasnya. (Sdr).