MAJENE, RAKYATSULBAR.COM — Tindak Pidana Korupsi dapat terjadi dimana saja, siapapun juga dapat melakukan tindak pidana korupsi, untuk melawan korupsi juga bisa dilakukan siapa saja dimulai dari lingkungan sekitar hingga dari diri sendiri.
Begitu menjadi penekanan Sekertaris Daerah Provinsi Sulbar Muhammad Idris saat mengikuti pembukaan Sosialisasi Gratifikasi dan Whistleblowing WBS terintegrasi bagi ASN dan Mahasiswa di kampus Universitas Sulawesi Barat Majene, Kamis (7/9)
Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar Muhammad Idris mengatakan melalui kegiatan sosialisasi yang digelar, menjadi hal penting bagi lembaga perguruan tinggi dan Pemda, sebab melalui kegiatan yang digelar dapat terbangun budaya anti korupsi.
“Kita berbahagia karena berada di tengah-tengah seluruh perguruan tinggi di Sulbar, ini untuk memastikan generasi masa depan di Sulbar menjadi generasi yang mencanangkan semangat anti korupsi. Menjadi lokomotif terbangunya budaya anti korupsi di Sulbar,” kata Idris.
Selain Perguruan Tinggi juga menjadi penting bagi Pemerintah Daerah, dan saat ini pemerintah juga telah membentuk penyuluh anti korupsi di Wilayah Sulbar. Itu menunjukkan komitmen Pemda melakukan pencegahan korupsi.
“Kita mencoba memastikan melalui penyuluhan bertugas mengingatkan kita, bagaimana institusi Pemda itu ada kesadaran terhadap anti korupsi,” ucap Idris.
Upaya mencegah korupsi dari hal kecil perlu menjadi kebiasaan sebab akar korupsi itu terjadi karena sering membiasakan melakukan pelanggaran-pelanggaran hal-hal kecil.
Dari kegiatan sosialisasi Program Anti korupsi tersebut, diharapkan seluruh pihak baik dari dunia kampus hingga Pemerintah Daerah memahami betul potensi terjadinya korupsi. Sehingga sedapat mungkin Upaya pencegahan dapat dilakukan sejak dini. (rls/*)