MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM — Pj Gubernur Sulbar, Prof Zudan Arif Fakrulloh turun memantau ketersedian sejumlah komoditas bahan pokok di Pasar Sentral Mamuju, Sabtu (2/9).
Selain itu, Prof Zudan juga memantau kenaikan dan penurunan harga dari komoditas itu.
Prof. Zudan mengatakan, harga sejumlah komoditas cenderung stabil seperti ikan air tawar maupun air laut. Sedangkan telur menjadi komoditas yang mengalami penurunan harga hingga 5 persen, dari harga Rp53-55 ribu menjadi Rp48 ribu.
“Yang mengalami kenaikan itu, beras premium dan medium, ada kenaikan sedikit, naiknya kisaran Rp400-600 perkilonya. Naik sekitar 3 hingga 5 persen, ini masih wajar,” kata Zudan.
Menyikapi kenaikan harga beras, ia menjelaskan, hal itu masih dalam taraf wajar dikarenakan adanya permintaan yang meningkat.
Dia juga menegaskan, cadangan beras di Sulbar saat ini masih sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 3 bulan kedepan.
“Cadangan beras kita itu sangat cukup, saat ini di gudang bulog ada 1.100 ton baik di Mamuju dan Polewali Mandar. Di provinsi ada 104 ton, jadi total cadangan beras di Sulbar kurang lebih 1.200 ton, jadi aman untuk 3 bulan kedepan,” ungkap Zudan.
Mantan Dirjen Dukcapil ini juga mengungkapkan, saat ini kondisi inflasi di Sulbar masih sangat stabil berada di angka 2,2 persen, angka itu termasuk salah satu daerah yang mengalami iflasi terendah di Indonesia.
Dia juga memberikan kiat dalam mempertahankan angka inflasi itu.
“Langkah pertama yang kita lakukan adalah menjaga ketersediaan pasokan, jadi pasokan beras, telur, ikan dijaga. Kemudian ayam, bawang, cabe itu kita jaga ketersediannya,” ujar Zudan.
Kemudian menurut Prof.Zudan, langkah kedua yang harus dilakukan adalah menjaga stabilitas harga. Jika terjadi kenikan harga maka operasi pasar harus segera dilakukan untuk kembali menormalkan harga yang mengalami kenaikan.
“Karena stok kita tersedia, stabilitas harga juga masih normal, jadi untuk masyarakat semuanya aman,” tutupnya. (rls/*)