Enggan Menemui Massa Aksi, Ketua HMI MPO Mamuju Sebut Pj. Gubernur Jangan Jadi Pengecut

  • Bagikan

MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM — Aksi ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat dan mahasiswa Sulbar jilid Il kembali ricuh, dimana massa aksi saling dorong antara mahasiswa dan aparat kepolisian pada Jumat (18/8/2023) kemarin di halaman kantor gubernur Sulbar.

Diketahui, Aksi Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Sulbar Jilid II merupakan aksi lanjutan yang dilakukan pada hari Senin yang lalu, dalam aksi kali ini tujuan utamanya dapat bertemu langsung dengan PJ. Gubernur Sulbar agar dapat mendengarkan langsung janji PJ Gubernur Sulbar yg pernah dia sampaikan saat pertama kali tiba di Sulbar.

Dahril selaku ketua Umum HMI MPO Mamuju sangat kecewa, dimana lagi-lagi PJ. Gubernur Sulbar tidak menemui massa aksi, bahkan justru meninggal Sulbar setelah mengetahui akan ada aksi yang akan dilakukan oleh mahasiswa dan masyarakat.

Dahri mengatakan, ini tentu menjadi bukti bahwa Prof Zudan selaku PJ. Gubernur Sulbar anti kritik dan anti terhadap demonstrasi, terbukti dengan beberapa kali demonstrasi yang dilakukan namun beliau tidak menemui massa aksi, justru penanganan super ketat yang dilakukan untuk menghalau setiap massa aksi yang hendak menyampaikan aspirasinya.

“Untuk itu saya selaku Ketua HMI Cabang Mamuju menyampaikan kepada PJ. Gubernur Sulawesi Barat untuk gentleman dan jangan jadi pengecut, kami hanya ingin mengingatkan anda bahwa ada kekeliruan yang anda lakukan dalam memimpin Sulbar, ada harapan masyarakat yang kami berikan sejak awal masuk di Sulbar yang anda belum tunaikan, “jelasnya.

“Kita sudah bosan dengan audensi yang hanya meninggalkan janji- janji semata, kita ingat betul audiens yang dilakukan di dalam Mesjid Baitul Anwar semua OKP dan Organda yang hadir pada saat itu menyampaikan keresahan masyarakat terkait persoalan retribusi parkir dan SOP Penanganan massa aksi yang sampai hari ini tidak direalisasikan,”sambungnya.

Ia pun menyampaikan, keegoisan PJ untuk minta maaf kepada publik atas tersebarnya vidio analogi burung yang dia sampaikan dalam kegiatan pemprov, yang tidak pas dengan kultur dan budaya kita di Sulbar dan sangat tidak etis juga seorang gubernur krisis wawasan sehingga melakukan plagiat terhadap analogi burung orang lain tanpa penjelasan kata “mengutip” Professor apa. Zudan ini memalukan.

“Saya kira dalam filosofi padi bahwa semakin orang berisi, pintar, makan semakin bijak pula dia dalam bertutur kata dan bertindak, ternyata prof Zudan ini tidak seperti itu, dia egois enggan minta maaf kepada publik atas vidio nya yang viral,”ungkap Dahri.

Ia pun meminta agar sekiranya PJ. Gubernur Sulawesi Barat untuk menindak lanjuti tuntutan para massa aksi ini dan segera merealisasikannya. namun jika itu tidak terealisasi maka Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Sulbar pun akan kembali melakukan aksinya.

“Kami akan terus turun melakukan aksi berjilid-jilid dan jika PJ. Gubernur Sulbar tidak mampu memimpin Sulbar, maka kami agar angkat kaki dari Sulbar, karna kami tidak butuh pemimpin yang tidak mampu memimpin daerah kami,”tukasnya. (rml/*)

  • Bagikan