MAMASA, RAKYATSULBAR.COM — Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Barat (Sulbar) resmi menggelar Konferensi Kerja Provinsi (Konferprov), di Desa Tondok Bakaru, Mamasa, Sabtu (12/8).
Diketahui, Konferprov PWI Sulbar digelar akan menetapkan program-program yang akan dilaksanakan pengurus PWI Sulbar 2023-2028.
Dengan mengusung tema Mendorong Penguatan Promosi Destinasi Wisata Sulbar, Konferprov PWI Sulbar diharap mampu menghasilkan program yang sejalan dengan arah pembangunan pemerintah daerah di Sulbar, utamanya di bidang pariwisata.
Kepala Dinas Komunikasi Informasi Persandian dan Statistik (Diskomimfoperss) Sulbar, Mustari Mula mewakili Pj Gubernur Sulbar mengatakan, tema yang diusun dalam kegiatan Konferprov PWI Sulbar sesuai dengan apa yang diprioritaskan oleh Pj gubernur Sulbar saat ini.
Pemprov Sulbar, kata dia, terus berkomitmen untuk mengembangkan segala potensi pariwisata, kebudayaan dan kearifan lokal di Sulbar.
“Caranya dengan melakukan branding dan marketing. Dua hal itu harus terus digelorakan dan yang paling bisa melakukannya adalah wartawan,” kata Mustari.
Selain itu, Pemprov Sulbar juga terus mendorong akuntabilitas dan keterbukaan informasi publik.
“Semua harus diketahui apa yang sudah dicapai. Kita digaji oleh negara, olehnya harus kita sampaikan ke publik apa yang sudah kita capai dan penyalurannya tentu melalui media,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Mamasa, Marthinus Tiranda menyampaikan terima kasih kepada PWI Sulbar yang telah membuat kegiatan Konferprov di Desa Tondok Bakaru Mamasa.
“Kami menyadari bahwa destinasi ini masih banyak kekurangan. Namun Desa Tondok Bakaru sudah masuk dalam 50 desa wisata di Indonesia dan keberhasilan itu 90 persennya karena masyarakat Desa Tondok Bakaru,” ungkapnya.
Menurutnya, peran wartawan dalam mendukung kemajuan pariwisata sangat besar. Olehnya sinergi antara Pemkab Mamasa dan PWI Sulbar mesti harus terjalin baik.
Ketua PWI Sulbar, Sulaeman Rahman mengaku, pemilihan Desa Tondok Bakaru sebagai tempat Konferprov melalui proses panjang. PWI Sulbar sadar betul bahwa desa ini mesti mendapat perhatian serius dari semua pihak.
“Ini tantangan kita untuk meningkatkan destinasi wisata di Desa Tondok Bakaru. Dengan bersama-sama, peluang kita dalam mengembangkan desa ini sangat besar,” urai Sulaeman.
Ketua Panitia Konferprov PWI Sulbar, Abdul Samad menuturkan, Konferkrov dilaksanakan minimal satu kali dalam satu periode kepengurusan.
“Peserta ada sekira sekitar 40 orang. Kita juga usung tema pariwisata. Kita memang sepakat untuk mendorong tema pariwisata untuk membantu Mamasa dalam mengembangkan pariwisata. Semua yang telah mendukung kegiatan ini saya ucapkan terima kasih,” pungkasnya. (*)