MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM — Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Prof Zudan Arif Fakrulloh melakukan rapat evaluasi progres penanganan masalah Stunting, kemiskinan ekstrim, pernikahan anak, anak putus sekolah.
Hal tersebut disampaikan Pj. Gubernur Sulbar saat menjadi pembina apel pada apel virtual dan doa bersama ASN lingkup Pemprov Sulbar, Senin (10/7).
Pada rapat tersebut seluruh Dinas yang menjadi penanggung jawab empat permasalahan diatas memaparkan progres Penanganan Kepada Pj Gubernur.
Usai pemaparan, Prof Zudan Arif Fakrulloh meminta seluruh kepala OPD yang menjadi ketua satgas penanganan empat masalah tersebut untuk bergerak cepat melakukan intervensi sampai ke tingkat desa.
“Saya meminta untuk bergerak lebih cepat jangan akan,akan terus karena ini masalahnya serius,” terang Zudan.
Ia menekankan, agar kerja-kerja yang dilakukan lebih konkrit, tepat sasaran dan fokus pada permasalahan yang dihadapi.
“OPD yang bertanggungjawab segera turun sampai ke tingkat kecamatan dan desa, kita harus konkrit mesti bergerak lebih cepat, bekerja kongkrit dan sistematis,” pungkas Zudan.
Khusus untuk penanganan stunting, ia berharap program bapak asuh yang melibatkan para ASN mulai di implementasikan.
“Minggu ini seluruh tim harus sampai ke tingkat desa mengecek secara by name by adress data yang ada,” jelas Zudan.
Ia berharap peran aktif seluruh pihak, untuk berkolaborasi bekerja sama agar intervensi dapat dilakukan lebih tepat sasaran. Tujuannya agar indeks pembangunan manusia (IPM) dapat meningkat lebih baik dan masyarakat sejahtera.
Selain itu, Ia juga meminta agar RKPD pada APBD perubahan dapat fokus pada kebijakan yang berdampak langsung untuk menyelesaikan
masalah kemiskinan, stunting, anak tidak sekolah, kawin muda dan inflasi.(*)