MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM — Duta besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, H.E Dr. Vincent Piket melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Universitas Hasanuddin dalam rangka meninjau fasilitas layanan kesehatan yang merupakan bagian dari pengembangan program KFW, di RS Unhas, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Jumat (23/6).
Prof. Subehan menyampaikan ucapan selamat datang kepada duta besar Uni Eropa ke Unhas. Dirinya menambahkan, RS Unhas terus melakukan upaya peningkatan kapasitas pelayanan rumah sakit kepada masyarakat.
Dana loan dari KfW jerman dimanfaatkan secara optimal oleh RS Unhas untuk melakukan pembenahan dan optimalisasi fasilitas rumah sakit dengan harapan berdampak terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat umum.
“Berkat semangat dan kolaborasi serta komitmen yang baik dari Rumah Sakit Unhas, seluruh fasilitas dari proyek ini dapat terselesaikan secara optimal dan bisa dimanfaatkan untuk peningkatan layanan kesehatan kepada masyarakat,” jelas Prof. Subehan.
PLHl Direktur Utama RSPTN Unhas dr. Andi Indahwaty memberikan gambaran tentang pengembangan seluruh komponen kegiatan pada proyek pengembangan Rumah Sakit Unhas Loan KfW Jerman yang terdiri dari pekerjaan konstruksi gedung B, C, D Rumah Sakit Unhas, pengadaan peralatan kesehatan, pengadaan telemedicine dan HMIS.
Vincent menyampaikan rasa senangnya bisa berkunjung ke Rumah Sakit Unhas dan melihat langsung berbagai layanan kesehatan yang merupakan bagian dari bantuan dana pengembangan KFW. Dirinya mengharapkan, melalui program ini akan memberikan dampak yang lebih luas untuk peningkatan layanan kesehatan.
“Rumah Sakit pendidikan Unhas merupakan bukti bagaimana kerja sama multilateral dapat memberikan dampak yang signifikan bagi orang-orang di seluruh dunia. Upaya bersama KfW dan Uni Eropa sebagai tim eropa dirancang untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Makassar melalui rumah sakit ini dengan meningkatkan kapasitas preventif dan kuratifnya,” jelas Vincent Piket.
Dana dari Uni Eropa akan membantu memperkuat kapasitas rumah sakit Unhas dalam pengobatan penyakit menular dan kesiapsiagaan pandemi masa depan. Ini dilakukan melalui peningkatan laboratorium biosafety rumah sakit untuk diagnostik virologi, pembangunan unit perawatan intensif (ICU) untuk penyakit menular, serta penguatan kapasitas penelitian secara keseluruhan.
“Saya sangat menantikan dampak positif dukungan Uni Eropa bagi masyarakat Sulawesi Selatan. Saya senang bisa berkunjung ke Makassar termasuk Unhas,” tambah Dr. Vincent Piket.
Pendanaan dari KfW mendukung penyelesaian konstruksi rumah sakit dan melengkapi rumah sakit dengan pusat simulasi canggih dan infrastruktur untuk jaringan dan sistem informasi telemedicine atau perawatan medis jarak jauh. Selain itu, dengan dukungan Uni Eropa, rumah sakit akan menyediakan pelatihan dan pendidikan dalam manajemen penyakit menular, prosedur diagnostik, dan aktivitas surveilans. (*)