MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM — Jelang penerimaan Mahasiswa Baru, UNM dikabarkan akan melakukan tes urine di lingkungan kampusnya.
Hal itu ditegaskan Pelaksana Harian (Plh) Rektor UNM Prof. Ichsan Ali saat hadir pada Jumpa Pers yang digelar Polda Sulsel pada Minggu (11/6) kemarin.
Mengaku telah melakukan pembicaraan dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), pihak kampus akan segera melakukan tes urine tersebut.
“Kedepannya, dalam waktu singkat ini kita sudah bicara dengan BNN untuk segera merealisasikan itu (cek urine),” ujar Prof. Ichsan.
Dikatakan Prof Ichsan, pada tes urine yang dilakukannya tersebut terlebih dahulu akan menyasar Lembaga Kemahasiswaan.
“Utamanya pengurus ini dulu yang kita sasar. Pengurus Lembaga Kemahasiswaan. Misalnya, semua Fakultas. Mana pengurus lembaganya kita panggil satu persatu,” tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, Polda Sulsel meringkus enam orang tersangka kasus brankas narkoba di UNM Parang Tambung.
Dari informasi yang diterima fajar.co.id, barang haram dalam brankas yang ditemukan itu dikendalikan dari lapas dan rutan yang menyasar kampus sebagai pasarnya.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi mengatakan, saat dilakukan pembongkaran di salah satu sekretariat UNM, ditemukan brankas yang menyimpan barang bukti narkoba jenis sabu, ganja dan ekstasi.
“Ditemukan barang bukti di dalam lantai, dalam ruangan. Berupa tujuh sachet berisi sabu berat 4,7010 gram,” ujar Setyo di Mapolda Sulsel, Minggu (11/6/2023) malam.
Selain tujuh sachet sabu, juga ditemukan satu saset plastik berlogo gucci berisi ekstasi dengan berat neto 2,4 gram.
“(Juga) Narkotika ganja berat, 3,1772 gram. Kemudian brangkas warna hitam, satu buah buku catatan penjualan narkotika, dan juga bom alat hisap sabu,” bebernya.
Lebih lanjut diungkapkan mantan Wadankor Brimob Polri ini, berdasarkan hasil pengembangan, bahwa jaringan pengedar narkoba kampus ini dikendalikan dari rutan yang berada di Jeneponto dan Lapas Watampone di Kabupaten Bone.
“Hasil pengembangan, mereka jaringan kurir narkoba kampus. Sabu diperoleh dari seseorang berinisial SN di Rutan Jeneponto, ganja dari seorang mahasiswa yang masih dalam pengembangan,” ungkapnya.
“Sementara ada juga yang dikendalikan dari Lapas Watampone, Bone. Itu terungkap berdasarkan interogasi SAH yang mengatakan sudah sering melakukan pengiriman sabu ke Maluku Utara atas perintah dari lelaki TR yang berada di Lapas Bone,” sambung dia. (FO)