MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM — Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Prof Zudan Arif Fakrulloh melakukan rapat koordinasi bersama jajaran KPU Sulbar menghadapi Pemilu 2024, Selasa, (6/6) malam.
Rapat koordinasi dalam rangka antisipasi berbagai masalah pada pemilu 2024. Terutama mengenai penyelenggaraan Pileg, Pilpres dan persiapan untuk Pilkada 2024.
PJ Gubernur Prof. Zudan menekankan agar KPU lebih kepada penguatan data pemilih.
“Diawali dengan menyiapkan data pemilih jadi dengan Dinas Dukcapil juga sudah disampaikan bagaimana tentang data pemilih itu yang kedua mengantisipasi agar sejak Pileg, Pilpres semuanya berjalan dengan kondisi baik,” terang Zudan.
Langkah-langkah yang harus dilakukan kemudian sampai nanti menghitung item-item di Pilkada Bupati dan Pilkada Gubernur di 2024 adalah terkait proses penganggarannya.
“Ini nanti akan dilanjutkan di tanggal 18 Juni kita akan rapat kerja bersama,”ucap Zudan.
Sekretaris BNPP itu juga berharap, proses pemilu nanti dapat berjalan lancar, semua masyarakat pun dapat merasakan bagaimana proses demokrasi berjalan.
“Namanya pesta, ya pesta itu harus dijalankan dengan perasaan gembira, tidak boleh ada rasa takut rasa khawatir,”kata Zudan.
Dari proses pemilihan nanti, dapat melahirkan pimpinan baik di unsur DPD, DPRD, DPR RI dan yang sesuai harapan masyarakat.
“Jadi hasilnya nanti adalah aman menggembirakan, menyenangkan dan terpilih calon-calon yang berkualitas tinggi,”ucap Zudan.
Sementara itu, Ketua KPU Sulbar, Said Usman Umar mengatakan , rapat kordinasi yang dilakukan sebagai upaya agar seluruh tahapan dapat berjalan lancar.
“Kami cukup berterima kasih karena ada respon yang cukup bagus dari pak Prof,” ucap Usman.
Ia menilai, respon pemerintah Provinsi sangat baik apalagi dengan agenda-agenda dan proses tahapan yang sedang berjalan sangat direspon positif.
“Jadi saya kira kita sama-sama punya tanggung jawab. Kami sebagai penyelenggara pemilu dan beliau sebagai pemerintah provinsi ini tanggung jawab untuk kolaborasi,” ucapnya.
Ia menjelaskan, poin penting dalam pertemuan tersebut adalah bagaimana meminimalisir persoalan yang kemungkinan terjadi. (*)