MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM — Sosok anak lorong Moh Ramdhan “Danny” Pomanto dinilai menjadi “king maker” untuk Pilwali Makassar 2024 mendatang.
Alasan Danny bakal punya pengaruh besar dalam Pilwali Makassar 2024 nantinya karena tingkat kepercayaan publik (approval rating) terhadap orang nomor satu kota Makassar ini masih tinggi selama beberapa tahun terakhir.
Hal ini juga diperkuat berbagai analis dan pandangan akademisi mengungkapkan sosok yang bisa menjadi “King Maker” dalam Pilkada kota Makassar 2024.
Adapun Wali kota Makassar Danny Pomanto menjadi “king maker” itu agar figur pelanjut akan meneruskan spirit pembangunan berkelanjutan di kota Makassar 2024-2029 mendatang.
Pengamat politik UIN Alauddin Makassar, Ibnu Hadjar Yusuf menyebutkan, pilwali 2024 mendatang peran Wali Kota Makassar, Danny Pomanto sebagai “king maker” karena tingkat kepercayaan publik terhadap orang nomor satu kota Makassar itu masih tinggi.
Menurut akademisi UIN Alauddin Makassar itu. Pengaruh Danny pada pemilihan Wali Kota Makassar 2024 dinilai masih akan menjadi penentu kemenangan. Figur yang didukung Danny akan berpeluang terpilih.
“Memang untuk pilwali 2024. Pak Danny jadi king maker, alasanya pengaruh pak Wali Danny masih penentu kemenangan Pilwali,” jelasnya, Jumat (31/3).
Dosen Sosiologi UIN Alauddin Makassar itu menuturkan, jika kondisi ini pun tampaknya telah disadari oleh sejumlah figur yang akan maju. Sehingga terlihat merapat kepada Wali Kota Makassar.
Menurutnya, hal ini penting. Pasalnya restu Danny pasti akan menyertai figur yang akan memiliki tingkat elektabilitas, popularitas dan akseptabilitas tinggi di mata masyarakat. Karena akan menjadi pelanjut pembangunan di kota Daeng.
“Saya kira pak Wali tidak serta merta menentukan siapa didukung. Tapi akan melihat dari sisi elektabilitas, popularitas dan elektabilitas. Kalaupun orang dekat tingkat keterpilihan dan pengenalan rendah. Pasti pak Wali tidak mau. Apalagi kan orang melanjutkan pembangunan di kota ini,” jelasnya.
Diketahui, sejau ini ada beberapa figur misalnya. Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo, Ketua KONI Makassar Ahmad Susanto, Wakil Ketua DPRD Makassar Adi Rasyid Ali (ARA), hingga Munafri Arifuddin. Nama lain juga Fatmawati Rusdi, Fadli Ananda serta figur potensial lainya.
Hasil riset Lembaga Survei Insert Institute salah satu yang menyebut pengaruh Danny masih akan menjadi penentu di 2024. Pengaruh Danny Pomanto di Pilwali dipengaruhi beberapa variabel, antaranya figur mencuat masih didominasi wajah lama yang rerata pernah dikalahkan oleh Wali Kota berlatar belakang arsitek itu.
Danny Pomanto juga masih memiliki basis di Makassar hingga akses di birokrasi. Sehingga konstelasi politik pada Pilwali Makassar akan cukup menguntungkan bagi figur yang berafiliasi dengan Danny Pomanto.
Analisis politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Ali Armunanto mengatakan pengaruh Danny pada Pilwali 2024 masih sangat besar. Sehingga siapa pun yang didukung tentu punya peluang.
Namun, tentu kata dia, tetap akan ditentukan kekuatan oleh figur itu sendiri. Misalnya bagaimana kepribadian dan kemampuan untuk memimpin.
“Tentu itu akan menjadi penilaian masyarakat,” kata Ali.
Namun jika Danny mampu melakukan yang dilakukan Ilham Arief Sirajuddin (IAS), maka akan sangat berpeluang. IAS mampu menggerakkan menggerakkan semua birokrat dan ormasnya memenangkan Danny.
“Kalau ini dilakukan, maka apa yang dilakukan IAS itu bisa terulang,” pungkas Ali.
Terkait itu, Danny mengatakan saat ini pihaknya belum menyatakan sikap kepada siapapun secara utuh kepada para bakal calon Wali Kota.
Danny menegaskan, pihaknya tidak pernah menyuruh dokter Udin untuk maju. Tetapi ia menekankan bahwa semua orang bisa maju.
“Saya tidak akan dukung terbuka. Tapi ada saatnya saya akan tentukan sikap,” jelas Walikota dua periode itu.
Dukungan akhir kata Danny adalah kepada siapa paling tinggi dan paling prospek yang akan didukung. Tapi untuk sementara yang dianggap punya potensi maju itu ia mempersilahkan siapa saja sosialisasikan diri.
“Tidak boleh saya cegah. Jadi terbalik. Yah biarkan dia berkembang sendiri. Jadi kalau misalnya di akhir prospek diterima masyarakat tinggi kenapa tidak. Tapi untuk sementara prospek itu silahkan jalan sendiri tanpa melibatkan Pemerintah,” tukasnya (Yadi)