MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM –— Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), gelar pemantauan Hilal 1 Ramadan 1444 H, pemantauan tersebut dipusatkan di Desa Sumare, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu (22/3).
Kepala Kemenag Sulbar Dr. H. Syafrudin Baderung mengatakan, pemantauan Hilal ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama tentang pengamatan Rukyatul Hilal tiga kali dalam setahun, yakni penentuan awal Ramadan, penentuan awal Syawal dan penentuan awal Muharram tahun baru.
Menurutnya, pemantauan ini dilakukan itu sebenarnya dilaksanakan tiga kali dalam setahun, namun yang paling sering dilakukan itu adalah penentuan 1 Ramadan seperti saat di awal Ramadan karena ini berkaitan dengan puasa.
“Jadi hari ini posisi bulan itu sudah berada di atas Uhput tujuh derajat, berdasarkan kesepakatan empat negara, dan kita berpatokan dari situ bahwa bulan sudah di atas tiga derajat, maka sudah dinyatakan bisa terlihat. Walaupun pada hari ini kita di Sulbar tidak bisa mengamati secara langsung maupun menggunakan teropong, karena terhalang oleh awan yang cukup tebal, “terang Kakanwil Kemenag Sulbar.
Ia menjelaskan, dari 126 titik yang telah tersebar di seluruh Indonesia secara resmi yang disampaikan oleh kementerian Agama, pasti ada beberapa tempat yang bisa terlihat. Terutama di pulau-pulau yang terluar.
“Secara umum di Indonesia, dari Papua sampai Aceh, tinggi Hilal 6,7 di Papua, lalu diatas sembilan di Aceh. Jadi pada prinsipnya sudah tinggi, jadi kita sudah bisa tetapkan bahwa 1 Ramadan jatuh pada besok hari, dan malam ini sudah bisa melaksanakan kegiatan salat tarawih,” tukasnya. (Sdr)