POLMAN, RAKYATSULBAR.COM— Sejak ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir sampah (TPA) di Kabupaten Polman sekelumit persoalan sampah pun bermunculan, salah satunya bagian pelayanan umum masyarakat yakni RSUD Polman.
Dimana sampah rumah tangga atau sampah non medis rumah sakit tidak diangkut oleh petugas DLHK lantaran tidak ada tempat pembuangan.
Hal itu pun menuai reaksi dari ketua DPRD Polman, hingga melakukan inspeksi mendadak ke lokasi untuk memastikan apakah sampah tersebut bercampur dengan sampah medis, namun ternyata yang bertumpuk itu hanyalah sampah domestik atau non medis.
“Kita hanya mau pastikan apakah sampah yang dibuang itu bercampur dengan sampah medis, ternyata hanya sampah penunggu pasien yakni sampah non medis, dan kita sudah melihat sendiri,”ucap ketua DPRD Polman Jupri Mahmud.
Menanggapi hal itu, Direktur rumah sakit umum Polman HJ Andi Depu dr. Anita mengatakan, kalau persoalan sampah di area RSUD itu hanya menjadi alternatif saja, lantaran tidak ada TPA yang terbuka.
Apabila sampah tersebut ditumpuk di depan RSUD, maka itu akan menggunung karena tidak ada pengangkutan oleh petugas DLHK.
“Sebenarnya tempat pembuangan sampah yang ada di belakang area RSUD itu hanya tempat sementara dan itu merupakan alternatif, karena tidak ada pengangkutan dari petugas DLHK dikarenakan TPA tidak ada. Dan sampah yang dibuang itu hanya sampah non medis atau sampah domestik, karena sampah medis kita dibakar dalam tungku incinerator lalu sisa pembakarannya diangkut oleh pihak ketiga,”jelasnya.
” Kemudian sampah domestiknya juga di pilah oleh petugas cleaning service yang menghasilkan seperti botol, karton dan sebagainya yang bisa dijual. Bukan cuma itu sampah sisa makanan pasien dan pengunjung juga di pisah karena petugas yang punya ternak ambil sisa makanan itu untuk dikasih makan ternaknya, bukan cuma itu untuk meminimalisir aroma yang tidak sedap dari tumpukan sampah itu, petugas juga rutin melakukan fes control dan penyemprotan agar pestisidanya tidak kemana mana dan tidak berbau,” sambung dr. Anita, Rabu (15/3).
dr Anita berharap, persoalan sampah ini harus dipikirkan bersama dan dicarikan solusinya.
“Kita sih berharap sebagai wakil rakyat juga memberikan solusi terkait sampah yang ada di Polman agar dapat teratasi dengan baik,”harapnya.( Win/Rakbar/A)