MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM – Wali Kota Gorontalo, Dr. H. Marten A. Taha, hadir secara langsung membawakan kuliah umum di Depatemen Antropologi, Fakultas Ilmu Soaial dan Politik Unhas Makassar, Senin (13/3).
Adapun topik yang dibahas oleh alumni Anteopologi Unhas itu. “Praktik Politik dan Kepemimpinan Dengan Pendekatan Antropologi”.
Menurutnya, pendekatan antropologi di dalam praktek kepemimpinan itu, sangat penting karena di dalam melaksanakan kepemimpinan terutama pimpinan daerah.
“Terutama yang dihadapi dalam masyarakat antropologi itu kan mempelajari seluruh dimensi kehidupan manusia. Dari sisi ekonomi sosial budaya politik agama dan sebagainya,” ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia. Kalau prinsip-prinsip ini di jalankan maka apa yang di miliki pasti dapat diterima oleh masyarakat. Karena implementasinya, sebab di dalam teori dalam membuat suatu kebijakan menurut para pakar bahwa kebijakan itu ditentukan oleh dua variabel utama yaitu isi kebijakan dan implementasi.
“Kebijakan isi kebijakan sudah bagus. Aplikasi kalau prinsip-prinsip implementasinya kita menggunakan pendekatan pendekatan yang tidak humanis pendekatan-pendekatan yang justru memberatkan rakyat,” tuturnya.
“Di dalam Alquran dijelaskan bahwa prinsip-prinsip Humanis didalam mau mana coba kepemimpinan itu dibutuhkan,” sambungnya.
Selaku ketua Dewan Pembina IKA Antropologi Fisip Unhas mebyebutkan, yang dia jalankan di dalam praktek kepemimpinan baik itu masyarakat hubungan dengan DPRD juga terutama karena dengan kantor polisi seperti itulah, maka kesuksesan pelaksanaan pembangunan pelayanan kepada masyarakat dan jalannya roda pemerintahan yang baik.
“Ini akan berjalan sesuai dengan apa yang menjadi harapan dari masyarakat program ini adalah program yang kami lakukan,” pungkasnya.
Sedangkan, Ketua Harian IKA Antropologi Fisip Unhas,Tasrifin Tahara menyampaikan jika Departemen Antropologi dalam rangka mempertunjukkan antara praktisi-praktisi diluar politik pemerintahan dengan teori-teori di kampus.
“Maka, kuliah umum ini kami buka seluas-luasnya kepada para praktisi yang selama ini punya keterkaitan dengan bidang-bidang ilmu kami. Karena perlu diketahui dari biar kamu tidak menjadi menara Gading tapi bagaimana teori-teori di kampus itu bisa berkonsentrasi bisa berinteraksi dengan praktek-praktek yang dilakukan lama makanya kami mengundang semua,” katanya.
“Dan kali ini Walikota Gorontalo yang kami anggap sebagai alumni kami di antropologi dan berhasil dalam melaksanakan praktik kepemimpinannya selama menjadi anggota DPR dan dua priode Walikota Gorontalo,” sambungnya. (Yadi)