POLMAN, RAKYATSULBAR.COM — Menindak lanjuti kerja sama pemerintah Malaysia Lahad Datu dan kabupaten Polman Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dibidang perdagangan dan ketenaga kerjaan, Pemerintah kabupaten Polman menggelar rapat kordinasi bersama OPD terkait.
Rakor Tersebut di pimpin langsung oleh Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar yang dilaksanakan di tempat wisata Palippis, Desa Bala, Kecamatan Balanipa, Rabu (8/3).
Dalam rakor tersebut, Bupati dua periode itu meminta kepada semua OPD yang terkait agar bekerja efisien dan harus memantapkan semua yang dibutuhkan pelancong ketika pemerintah Malaysia berkunjung dan berwisata ke Polman.
” Kita maunya nanti itu satu persatu semua pengusaha luar akan datang di Polman, makanya persiapkan semua yang jadi potensi daerah kita, termasuk di sektor pariwisata dan sektor komoditas, seperti kalau di sektor wisata pihak Malaysia menginginkan tempat tempat wisata yang baik untuk ditempati melancong seperti permandian, snorkeling dan lainnya,”pungkasnya.
“Terus empat-tempat lain seperti peternakan tentukan tempat nya kalau peternakan semua tempat disitu ternak semua tidak ada yang lain dan komoditas lain seperti tempat buah buahan,bawang kalau bisa kasi tersendiri tempat seperti itu biar kalau mereka datang mereka menikmati pemandangan yang dari pada yang lain,”sambungnya.
Asisten I Pemkab Polman Agusniah Hasan Ishaaq Sulur mengatakan, meeting hari ini dengan segala kegiatan potensi dan SDA Polman,Polman daerah yang penuh sumberdaya alam yg melimpah 55 Persen komoditi pangan ada di polman sektor pertanian dan pengembangan wisata menjadi hal ini yang jadi prioritas untuk terus bergerak menuju ke sektor jasa.
“Untuk itu kita berharap semua OPD terkait dapat berkolaborasi untuk mendukung kerja sama tersebut,”ungkapnya
Sementara itu Plt tugas kantor otoritas pelabuhan penyeberangan (OPP) pelabuhan Tanjung Silopo kecamatan Binuang Ipa mengatakan, untuk operasional pelabuhan tidak ada masalah pada bagi wisatawan domestik semua Masih beroperasi seperti biasa.
Namun operasional menuju ke internasional masih terkendala status belum di sahkan jadi pelabuhan internasional.
“Jadi pelabuhan kita saat ini belum bisa beroperasi lintas negara karena belum di sahkan oleh otoritas ke kepelabuhanan sehingga untuk saat ini yang boleh di operasikan baru jalur perdagangan dan pelayaran penumpang menggunakan kapal sabuk Nusantara,dan kita berharap status pelabuhan segera ditingkatkan agar dapat beroperasi ke jalur internasional,”jelasnya. (win)