MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM — Duta Besar RI didampingi Atase Perdagangan dan Korfung Ekonomi KBRI Kairo menghadiri kegiatan webinar internasional “Peluang dan Tantangan Produk Unggulan Lokal dan Kampus Berbasis Bisnis dan Digital di Era E-Commerce.
Syamsul Raimadoya Ketua Yayasan Pendidikan ArungPalakka (YPAP)menerangkan lembaga Pendidikan ArungPalakka diharapkan dapat berkontribusi dalam melihat potensi bisnis digital, kewirausahaan dan teknik geologi yang berkembang saat ini.
Sementara itu, Rabiatul Adawiyah, Rektor Institut Teknologi dan Bisnis ArungPalakka (ITB ArungPalakka) mengharapkan dengan adanya pengembangan SDM, pengembangan ekonomi dan produk lokal dapat diserap baik secara domestik maupun global.
“Ke depan diharapkan pula adanya MoU kerjasama Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) ArungPalakka, Kadin Bone dengan KBRI Kairo,”pungkasnya
Duta Besar RI dalam paparannya yang mengangkat tema ” Membangun Kewirausahaan dan Industri Halal dalam rangka Penetrasi Pasar Produk Unggulan Indonesia ke Timur Tengah dan Afrika”, menerangkan, untuk menyelesaikan hambatan-hambatan dagang diharapkan dapat melibatkan para stakeholder terkait, termasuk dari sisi G to G dengan penandatanganan kesepakatan pembentukan komite bersama di bidang perdagangan atau Joint Trade Committee (JTC).
Dalam memitigasi hambatan juga dilakukan kerjasama secara B to B melalui joint venture dan kerjasama antar pelaku usaha Indonesia-Mesir, termasuk mempromosikan produk-produk unggulan dan potensial, baik primer, kreatif, dan manufaktur melalui keikutsertaan pada pameran dagang, optimalisasi diaspora, door to door promotion serta optimalisasi teknologi.
Pembicara terakhir, Cheriani Ketua KADIN Kabupaten Bone Sulawesi Selatan mengangkat potensi komoditas produk pertanian dan perkebunan yang ada di Bone, diantaranya produk pisang, kunyit, tebu, produk budidaya laut dan perikanan, selain itu adanya produksi briket arang kelapa.
Cheriani juga memaparkan upaya peningkatan UMKM di Bone sebagai tulang punggung perekonomian di daerah seperti songkok Bone “Songko Recca”, produk coklat kacang Mariqi Chococawa, produk keripik brownies Jipang’ta, markisa asli Anugrah Bone, Palm Sugar, Wajo dengan sutra, Bantaeng dengan wisata pantai, gerabah yang dikelola oleh Kabupaten Takalar, dan Makassar dengan wisata kuliner dan kreatif.
Atase Perdagangan menambahkan, untuk memperkuat sisi rantai suplai di hulu, untuk produsen Indonesia di wilayah Sulawesi Selatan yang sudah siap melakukan kegiatan ekspor, dapat memanfaatkan juga bantuan dari Foreign Trade Agreement (FTA) Centre yang ada di Makassar, termasuk Kemendag pusat dalam mengakses informasi market brief produk Indonesia di luar negeri sebagai bahan referensi pasar produk unggulan Indonesia.
Atdag Cairo juga menyambut baik adanya produk-produk yang akan dipamerkan di etalase Display Produk Indonesia di KBRI Kairo, dan akan menginformasikan event promosi pameran-pameran yang akan diselenggarakan di Mesir. (*)