Kadisdik Majene Raih Doktor

  • Bagikan
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Mithhar resmi menyandang gelar Doktor

MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Mithhar resmi menyandang gelar Doktor usai dinyatakan lulus pada sidang promosi doktor dengan predikat Cumlaude dengan IPK 3,96 di Theater Pinisi Universitas Negeri Makassar (UNM), Rabu (15/2).

Mithhar berhasil meraih Doktor setelah menyelesaikan ujian dengan mempresentasikan disertasi yang berjudul Sinergitas Pendidikan Formal dan Informal dalam Pembentukan Karakter Siswa di Kabupaten Majene.

Dalam orasinya ilmiahnya, Mithhar menjelaskan, bagaiman menganalisis dinamika bangunan pendidikan karakter pada pendidikan formal dan informal.

Selain itu, tujuan penelitian ini untuk menganilisis aspek dan faktor sistem pendidikan formal belum mengsinergikan nilai-nilai pendidikan informal sebagi bagian pentong dalam pembentukan karakter peserta didik.

Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah mixed method. Sementara pendekatan yang digunakan didasarkan pada paradigma positivisme dan post positivisme.

Sementara lokasi penelitian dilaksanakan di Kabupaten Mejene yang hasilnya menunjukkan, di Majene, dinamika pembangunan pendidikan karakter pada pendidikan formal dan informal pada dasarnya dipicu adanya pendekatan dan metode berbeda.

“Jadi kata kuncinya adalah sinergitas, pendidikan formal, pendidikan informal dan pembentukan karakter siswa,” tukasnya.

Sementara Rektor UNM Prof Husain Syam predikat cumlaude itu berarti ketika sudsh diaplikasikan kepada masyarakat dan dapat memberikan manfaat.

“Seperi halnya haji, jangan merasa haji mabrur ketika masih berhaji. Gelar haji menurut saya ketika pengetahuan yang diperoleh dimanfaatkan untuk kebaikan masyarakat,” ujarnya.

“Untuk itu, teruslah berkarya dan berikan yang terbaik kepada masyakat, khususnya di Majene,” tambahnya.

Dalam mengejar ilmu pengetahuan, lanjut Prof Husain, jangan menunggu untuk sempurna atau siap dulu. Sebab, di dunia ini tidak ada yang namanya kesempurnaan.

“Sama ketika Anda mencari keadilan, maka akan menemukan ketidakadilan. Jadi jangan tunggu sampai sempurna,” ujarnya. (*)

  • Bagikan