WAJO, RAKYATSULBAR.COM- Konsorsium KA Makpar dalam hal ini di hadiri PT Sulsel Citra indonesia kembali gelar sosialisasi pengoperasian kereta Api di Hadapan Dinas Kominfo dan dinas perhubungan kabupaten Wajo.
Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Andi Hasanuddin selalu kepala dinas perhubungan kabupaten wajo, Perwakilan Dinas Komiinfo kabupaten wajo dan juga perwakilan dari konsorsium KA Makpar
Dalam sosialisasi pengoperasian kereta Api dimana Ichlas Amal selaku perwakilan dari PT SCI Menjelaskan secara rinci terkait jalur kereta Api Makassar – Pare Pare Pembangunan kereta api di Sulawesi Selatan saat ini sudah terbangun kurang lebih 110 km, terbentang dari Kabupaten Maros sampai dengan perbatasan Kabupaten Barru.
Kedatangan mereka merupakan bagian upaya untuk menjelaskan ke seluruh masyarakat Sulsel tentang pengoperasian perkeretaapian di Sulsel dan juga tetkait dengan sistem keselamatan di jalur yang dilalui kereta Api
“Kami ingin memperkenalkan kepada masyarakat bahwa kereta api telah hadir di Sulsel. Sementara yang sudah beroperasi adalah angkutan penumpang dengan uji coba terbatas dan juga yang harus diperhatikan adalah keselamatan di jalur yang di lalui kereta tersebut,”ujar Ichlas,
Ia menambahkan, saat ini telah beroperasi dua rangkaian kereta penumpang yaitu KA Andalan Celebes dan KA Lontara.
“Kedepan, rencananya bulan enam ada kereta baru yang datang,”terangnya.
Dari Pihak SCI juga mempersilakan warga yang ingin mencoba kereta api tersebut. Ditambahkannya, saat ini kapasitas kereta api yakni maksimal 90 orang.
Sementara yang sudah beroperasi adalah angkutan penumpang dengan uji coba terbatas di lintas Garongkong sampai dengan Mangilu. Proyek Kereta Api Makassar – Parepare merupakan bagian dari jaringan kereta api Trans Sulawesi yang akan menghubungkan Makassar sampai dengan Manado.
“Penugasan untuk mengoperasikan KA Makassar – Parepare ini merupakan amanah yang penting karena jalur ini merupakan pembuka transportasi kereta api kawasan Indonesia Timur yang pertama. KAI berkomitmen melaksanakan penugasan sesuai dengan Good Corporate Governance sehingga betul-betul bisa memenuhi harapan seluruh stakeholder,” pungkas Ichlas. (*)