MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM – Dalam rangka meningkatkan status akreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) Program Studi Magister Perikanan di Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia ( PPs-UMI) Makassar.
Tim Assesmen BAN PT melakukan Visitasi pada Program Doktor Perikanan PPs. Mereka adalah Dr. Agus Cahyono (dari Universitas Brawijaya) dan Prof. Dr. Ir Niette Vuca Uliselan M.Sc (Universitas Pattimura Ambon).
Dr. Agus Cahyono dari Universitas Brawijaya menyampaikan, tujuan mereka melakukan visitasi adalah memastikan apa yang diusulkan oleh pihak kampus sesuai dengan fakta di lapangan.
“Sesuai dengan kita harapkan. Apa itu harus kita laksanakn sesuai berkas yg ada,” katanya.
Setelah menyipak paparan dari Direktur PPs UMI Prof. Sufirman. Dia menurutkan apa disampaikan butuh strategi dalam pengembangan PPs UMI kedepan.
“Strategi apa saja dipakai dalam perencanaan di PPs. Apa di analisos swot atau metode lain. Ini agresif atau diversifikasi. Kedepan sampai disana,” tuturnya.
Sedangkan, Prof. Dr. Ir Niette Vuca Uliselan MSC (dari Universitas Pattimura Ambon) menambahkan, apa yang dilakukan hari ini adalah memverifikasi berkas usulan terkait poin penting untuk akreditasi.
“Kami datang hanya klarifikasi apa disampaikan dalam dokumen borang akreditasi usulan. Perlu kami lihat dari item berbeda bisa ditambahkan. Apakah diperbaiki atau tidak, dalam penilai ada item-item. Itu kita lihat nanti,” singkatnya.
Sedangkan, Direktur PPs UMI. Prof. Dr. Sufirman Rahman mengatakan, kegitan prpses belajar mengajar di PPs UMI, didukung oleh 368 dosen dan didukung oleh 29 trata pendidikan.
Oleh karena itu visi misi universitas kemudian dijabarkan di visi misi Pascasarjana. Maka selanjutnya didukung sarana prasarana secara umum ada rumah sakit ada PT bisnis dan sebagainya.
“Dari 16 program studi, capaiannya lima program studi sudah akreditasi. Sebenarnya 6, tapi ada satu program studi magister hukum sudah puluhan tahun unggul kemudian ikuti SK luaran tiga tahun dinilai melebihi 10 persen,” katanya.
“Padahal itu terjadi menjadi mis antara data yang kami miliki dengan data terekam LKDT Dikti. Diberi kesempatan untuk unggul lagi,” sambung dia.
Ditambahkan, baik dosen tenaga pendidikan maupun sarana prasarana tentu kami di UMI melakukan pengembangan dosen dengan memberi studi lanjut bagi mereka belum doktor.
Lalu kemudian sudah Doktor di support untuk senantiasa mengikuti penelitian dan kegiatan kegiatan dalam bentuk lainnya. Itu upaya pengembangan kami dari segi SDM.
Pengembangan tenaga pendidik banyak diberi kesempatan untuk pendidikan atau workshop tenaga tenaga perpustakaan secara formal dan sebagainya.
“Sedangkan pengembangan sarana prasarana pelaksanaan perkuliahan selama ini masih menggunakan ruangan fakultas terkait prodi pasca saat ini pimpinan pascasarjana mengembangkan sarana prasarana,” terangnya.
Selain itu, pihaknya akan melakukan penataan perparkiran basemen lantai satu. Pascasarjana berada di pusat jantung kota, maka rencana pembangunan gedung lantai 5.
Lanjut dia, lantai satu adalah panataan perparkiran pintu masuk dan pintu keluar berbeda sehingga potensi macetnya itu agak berkurang atau terminimalisir. Kemudian lantai 2 rencana dipersiapkan untuk sarana ibadah.
Karena agak luas sebagian sekretariat juga perpustakaan. Kemudian lantai 3 adalah 28 ruangan perkuliahan dan lantai 4 adalah 25 ruangan program studi.
“Saat ini program studi yang kita bina program Pascasarjana tapi insyaallah kita canangkan kita berencana untuk mengembangkan membina prodi prodi baru. Ada 9 sudah siap pengusulan orangnya sehingga 2023/2024 Pascasarjana akan membina 25 program Pascasarjana,” katanya.
“Dan itu semua fakultas semua prodi dari 13 fakultas paling tidak ada perwakilan di Pascasarjana sehingga nanti harapan pimpinan universitas kita harapkan menjadi percontohan,” pungkasnya. (Yadi)