MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Barat gelar upacara hari kesadaran Nasional, Selasa (17/01/23).
Upacara yang rutin dilaksanakan setiap tanggal 17 ini bertujuan agar para abdi Negara memantapkan kualitas pengabdian dan pelayanan Masyarakat.
Kombes Pol Bambang Sutoyo mengatakan, pesta demokrasi Pemilu yang dilaksanakan setiap 5 tahun nanti akan membawa beberapa hal Negatif yang menjadi tantangan tersendiri bagi para aparatur penegak hukum.
“Dampak Negatifnya adalah tidak sedikit Masyarakat yang menjadi korban polarisasi Politik, saling bermusuhan dan membenci karena berbeda pilihan,”ungkapnya.
Untuk itu, Perwira Polda Sulbar berpangkat 3 melati ini meminta agar seluruh personil melakukan upaya-upaya penanganan yang bijaksana, berkeadilan dan tetap mengayomi Masyarakat.
Sistem demokrasi yang ada saat ini merupakan pengakuan Negara terhadap persamaan Hak dan derajat atau kedudukan setiap warga Negara Indonesia dalam menyuarakan aspirasinya.
“Di dalam ruang demokrasi itu sesungguhnya tidak boleh ada pemaksaan kehendak atau pandangan politik kepada orang lain karena demokrasi itu adalah kebebasan untuk memilih sesuai dengan apa yang kita kehendaki,”ungkap Kombes Pol Bambang Sutoyo.
Ia juga menghimbau kepada seluruh Masyarakat bahwa Pemilu itu adalah sebuah proses dalam berdemokrasi, jadikan pemilu sebagai sarana pemersatu bangsa dengan mempererat tali persaudaraan.
(*)