Diisukan Nyumbang Masjid Lalu di Minta Kembali, Bebas Manggazali Anggap Itu Penjahat Politik

  • Bagikan

POLMAN, RAKYATSULBAR.COM – Calon Bupati Kabupaten Polman Ir, Bebas Manggazali angkat bicara mengenai isu yang menggelinding terkait dirinya yang dikabarkan menyumbang di salah satu Masjid di dua kecamatan yakni Campalagian tepatnya di Desa Bonde dan kecamatan Tapango lalu bantuan itu diminta kembali karena kelebihan.

Bebas Manggazali yang saat ini menjabat sebagai sekretaris daerah (Sekda) menanggapi dingin terkait informasi itu, menurutnya apa di isukan mereka itu adalah sebuah kejahatan penjahat politik. Sebab hal itu tidak pernah ia lakukan kalau pun ia akan menyumbang Masjid maka itu tidak akan di umbar apalagi sampai meminta sebagian dikarenakan kelebihan bantuan.

“Saya tegaskan yah, bahwa informasi yang ada di Campalagian dan di Tapango terkait bantuan masjid yang mengatasnamakan diri saya itu tidak benar yang menyumbang ke Masjid sebesar Rp 28 juta lalu Rp 8 jutanya di minta karena kelebihan,”terangnya.

“Kalau pun saya mau menyumbang maka itu saya langsung yang mengantar bantuan itu, apalagi ini persoalan masjid tempat kita mencari amal, dan kalau saya melihat ada orang tertentu yang tidak bertanggung jawab menyebar informasi itu mungkin karena merasa bahwa popularitas saya lebih unggul dari dia sehingga menciptakan issue yang tidak bermoral.Jadi sekali lagi saya tekankan masjid ini tempat ibadah jangan di jadikan intrik politik untuk merusak sesama,”sambung Andi Bebas yang di temui dirumahnya, Selasa (17/1/23)

Ia juga menyampaikan di momentum politik ini berbagai macam cara dilakukan untuk mencapai sebuah keinginan, namun jangan cara-cara tidak sehat dijadikan sebagai alat untuk meraih hal itu.karena ketika itu yang terjadi niscaya kepemimpinannya itu akan bobrok lantaran cara cara sehat dilakukan di awal nya dan itu tidak berkah.

“Mari kita berpolitik sehat dan bersaing secara sehat tunjukkan kemampuan kita masing-masing dalam berpolitik saya pikir kita ini yang berkompetisi adalah semua orang punya kemampuan karena tidak mungkin berkompetisi kalau tidak mampu, terus kalau bisa juga jangan rumah ibadah dijadikan ajang politik karena itu tempat ibadah tempat ladang amal,”terangnya

Mantan Pjs Mamuju itu juga menegaskan, dirinya tetap pada prinsip dan komitmennya yaitu Maju sebagai calon Bupati Polman dengan tagline “membangun Desa menata kota”

“Jadi saya tetap maju sebagai calon Bupati Polman dan bukan Wakil Bupati karena hanya dengan menjadi Bupati kita bisa membuktikan pengalaman kita selama menjadi pelayan masyarakat karena kebijakan program sepenuhnya ada sama pimpinan tertinggi yakni Bupati,”tukasnya. (Win/*)

  • Bagikan