Brimob Bone Gelar Nobar Wayang Orang Pandawa Boyong

  • Bagikan
Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Sulsel menggelar acara nonton bareng ( Nobar) yang diikuti oleh seluruh personel Brimob Bone beserta keluarga

BONE, RAKYATSULBAR.COM – Dalam rangka mendukung semarak dan suksesnya pagelaran wayang orang Pandawa Boyong, Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Sulsel menggelar acara nonton bareng ( Nobar) yang diikuti oleh seluruh personel Brimob Bone beserta keluarga di Aula Mako Batalyon C Pelopor jalan M.H. Thamrin, Kelurahan Ta’, Kecamatan Tanete Riattang, Minggu malam ( 15/01/23 ).

Komandan Batalyon (Danyon) C Pelopor Satbrimob Polda Sulsel Kompol Nur Ichsan, yang ditemui di sela-sela acara nobar Wayang Orang Pandawa Boyong di aula Kodim 1407 Bone.

” Sesuai perintah dari pimpinan kepada seluruh jajaran serta demi menyukseskan pagelaran wayang orang Pandawa Boyong, malam ini kami juga menggelar acara Nobar wayang orang Pandawa Boyong di Aula Mako Batalyon C Pelopor,” tutur Kompol Nur Ichsan.

Perwira Menengah bergelar Magister Sains ini juga menyebutkan jika seluruh personel siap mendukung serta mengamalkan makna yang terkandung dalam pagelaran wayang orang Pandawa Boyong serta mendukung kelestarian budaya nusantara.

” Selain menggelar nonton bareng, saya juga menyampaikan kepada seluruh personel untuk mengambil makna yang terkandung dalam pagelaran wayang orang Pandawa Boyong ini, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas sebagai anggota Polri pada umumnya dan anggota Brimob pada khususnya,” tandas Danyon Ichsan.

Pagelaran wayang orang dengan judul Pandawa Boyong sendiri bercerita tentang perjuangan Pandawa dalam merebut kembali kerajaan Hastina pura yang dikuasai oleh Kurawa, dimana pemeran dalam gelaran ini yaitu Bima Sena diperankan oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono.

Prabu Puntadewa diperankan oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit, Batara Guru diperankan oleh Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Batara Baruna diperankan Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali dan Eyang Abiyasa diperankan Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

Dalam merebut Kerajaan Hastinapura, para Pandawa harus berperang melawan para Kurawa yang dikenal dengan peperangan Bharatayudha.

Peperangan Bharatayudha merupakan perang suci antara kebenaran dan keangkaramurkaan, dimana kebenaran akan selalu menang.

Inti dari Kisah Pandawa Boyong ini adalah mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk senantiasa berbuat kebaikan dan melawan kejahatan/keangkaramurkaan demi terciptanya situasi yang kondusif.

Dan pagelaran yang disiarkan langsung dari Taman Ismail Marzuki Jakarta tersebut juga menunjukkan sinergitas TNI-POLRI yang kuat dimana pada pagelaran tersebut memperlihatkan kekompakan para petinggi TNI-POLRI dalam memerankan masing-masing tokoh dalam wayang orang ini. (*)

  • Bagikan