POLMAN, RAKYATSULBAR.COM – Tradisi Pesta Nelayan yang dilakukan oleh masyarakat pesisir pantai di Kabupaten Polman bakal di daftarkan ke dalam warisan budaya tak benda dunia.
Hal itu mengingat sebagian besar masyarakat Polman dihuni oleh masyarakat nelayan yang kental dengan tradisi dan budaya, sebagai bentuk kesyukuran atas nikmat dan rezeki yang diberikan oleh Allah SWT.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Polman Andi Masri Masdar menyampaikan, apresiasinya terhadap tradisi dan budaya masyarakat nelayan yang menggelar pesta nelayan sebagai wujud rasa syukur atas nikmat dan rezeki yang diberikan oleh Allah SWT.
Oleh nya itu, sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap tradisi itu, pemerintah harus hadir untuk memberikan dukungan dan support. Tradisi seperti ini akan didaftarkan dalam warisan budaya tak benda dunia.
“Melihat tradisi seperti ini yang sejak dulu telah dilakukan oleh pendahulu kita, maka tradisi dan budaya pesta Nelayan ini akan didaftarkan ke dalam warisan budaya tak benda dunia dan itu lah apresiasi pemerintah agar tradisi seperti ini tetap terjaga dan lestari,” jelas Andi Masri Masdar usai menghadiri acara pesta nelayan di Dusun Kampung Baru, Desa Tonyaman, Kecamatan Binuang, Kamis (5/1/23).
Menurutnya, sebagian besar wilayah Polman adalah pesisir pantai yang tentunya masyarakatnya hidup dari hasil Nelayan. Untuk itu, pihaknya bersama dengan bidang kebudayaan akan melakukan survey dan penelitian daerah pesisir mana saja yang menggelar pesta Nelayan atau tradisi seperti ini biar diketahui kejadian kejadian apa saja dalam tradisi itu dalam mensyukuri nikmat yang berikan Allah SWT.
“Kita data dulu dan melakukan penelitian daerah pesisir mana saja yang melakukan tradisi dan budaya seperti ini lalu setelah itu baru akan kita tindak lanjuti,”ucap Andi Masri Masdar.
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat Tonyaman Andi Kamaluddin menilai,
“Pesta Nelayan ini adalah tradisi yang telah dilakukan oleh para pendahulunya yang merupakan bentuk kesyukuran terhadap rezeki yang diberikan Allah dan ini tidak menyimpang dari ajaran agama karena kegiatan seperti ini ada doa yang dipanjatkan kepada Allah. Selain itu, ini juga merupakan wadah kebersamaan sesama nelayan dalam menyambut perubahan musim,”terang Andi Kamaluddin salah satu tokoh masyarakat Tonyaman.
Diketahui, pesta nelayan ini dilaksanakan di Dusun Kampung Baru, Desa Tonyaman, Kecamatan Binuang.
Dalam kegiatan ini puluhan warga nelayan berbaur dalam kebersamaan sambil menyantap makanan yang telah dihidangkan, setelah itu 3 buah kapal miniatur yang dihiasi pernak pernik dihanyutkan sebagai ritual pesta Nelayan.(Erw/*)