MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM – Kementerian Pertanian RI melalui Karantina Pertanian Mamuju meninjau pasar baru dan pasar lama Mamuju guna melakukan pengawasan, kesiapan dan ketersediaan bahan pokok selama libur natal 2022 dan tahun baru 2023, Jumat (30/12).
“Bersama Kepolisian, TNI, Dinas Perdagangan serta Dinas Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten, kita turun ke pasar dalam hal menggali informasi dari pedagang sebagai laporan untuk diteruskan ke pemerintah pusat,” ujar Agus Karyono selaku Kepala Karantina Pertanian Mamuju .
Lebih lanjut, Agus mengatakan, hasil diskusi bersama pedagang, diperoleh informasi ketersediaan bahan pokok terutama beras relatif aman dan mencukupi kebutuhan warga selama libur nataru serta tidak terpengaruh oleh kondisi cuaca.
“Ketersediaan beras yang ada di Sulbar tidak hanya cukup, melainkan Sulbar mampu mengirim beras ke Kalimantan. Hal tersebut didukung oleh data sistem Otomasi Badan Karantina Pertanian (IQ-Fast), Karantina Pertanian Mamuju telah mensertifikasi beras sebanyak 72.000 ton tujuan Kalimantan selama tahun 2022,” terang Agus.
Selain beras, sejumlah bahan pokok turut dikawal ketersediaannya yaitu, kedelai, cabai merah, cabai rawit, gula pasir, minyak goreng, telur, jagung, bawang merah, bawang putih, daging ayam, dan daging sapi.
“Ketersediaan bahan pokok yang mencukupi sejalan dengan harganya yang stabil. Hasil peninjauan kedua pasar tersebut, kita kompilasi dan diperoleh harga beras yaitu Rp. 10.800/kilogram, telur Rp.26.000/kilogram, bawang merah Rp.35.000/kilogram, bawang putih Rp.25.000, gula Rp.14.000/kilogram, minyak goreng Rp. 15.000/liter, cabai rawit Rp. 40.000/kilogram, daging sapi Rp. 130.000/kilogram dan daging ayam Rp. 37.000/kilogram,” tukasnya.
Agus juga menjelaskan, Karantina Pertanian Mamuju yang tergabung pada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulbar turut bertanggung jawab untuk mengetahui dan mengawal ketersediaan bahan pokok di Sulbar. (rls/*)