Pengurus PW KKT Jeneponto Sulbar Resmi Dilantik

  • Bagikan
Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Turatea (PP KKT) Jeneponto Drs. Burhanuddin BT, MM melantik dan mengukuhkan kepengurusan PW KKT Jeneponto Sulawesi Barat

MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM– Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Turatea (PP KKT) Jeneponto Drs. Burhanuddin BT, MM melantik dan mengukuhkan kepengurusan PW KKT Jeneponto Sulawesi Barat, dibawah kepemimpinan AKBP DR. Muh. Sabir, Sabtu (24/12/22).

Dr. Sabir dalam sambutannya setelah dilantik mengatakan, ia sangat mengapresiasi pembentukan KKT Jeneponto di Sulawesi Barat, karena warga Jeneponto yang puluhan ribu jumlahnya itu telah mendapatkan wadah untuk berkumpul.

“Warga Jeneponto di Sulawesi Barat berdasarkan statistik adalah sebanyak 55 ribu, oleh karena itu orang Jeneponto pindah ke sini mencari nafkah di sini, dan memiliki KTP Sulawesi Barat. Di Mamuju tengah 30 persen dikuasai oleh orang Jeneponto, ada pengusaha sawit dan punya mobil mewah, itu orang Jeneponto,” kata Kasat Polairud Polda Sulbar itu.

Ia menambahkan, orang Jeneponto di Sulbar itu tersebar di mana-mana dan profesinya beragam.

“Di Birokrasi, ada banyak orang Jeneponto, ada asisten, ada kepala dinas, ada di Polda. Orang Jeneponto hidupnya “tuna”, tapi tidak mau “dipakatuna”, orang Jeneponto sederhana tapi tidak mau direndahkan. Tetapi orang jeneponto mudah beradaptasi di mana saja,” tegasnya.

Hal senada disampaikan Wakil Ketua Umum PP KKT Jeneponto, Drs. Burhanuddin BT mengatakan, secara filosofis dari kegiatan pelantikan ini karena orang turatea suka berkumpul, ada wadah untuk bersilaturahmi.

“Sulbar adalah provinsi yang kesebelas yang sudah terbentuk PW KKT Jeneponto, seperti Kalimantan Timur, di Sumatera, di Gorontalo, Sulawesi Utara dan banyak lagi. Jadi seperti di daerah lain, secara filosofis dengan dibentuknya KKT Sulbar ini sebagai wadah berkumpul dan bersilaturahmi, karena memang orang jeneponto itu suka berkumpul,” kata mantan wakil Bupati Jeneponto itu.

Burhanuddin menambahkan, orang Jeneponto itu jago politik, itu dibuktikan dengan banyaknya orang jeneponto jadi bupati di luar.

Olehnya Burhanuddin mengingatkan agar terus menjaga silaturahmi dan menjaga budaya kekeluargaan itu.

“Untuk apa ber KKT adalah untuk bersatu, kita harus tunjukkan bahwa kita bisa kuat karena kita bersatu,” terangnya.

Sementara Ketua Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Selatan, Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam yang didaulat menyampaikan sepatah kata sebagai tuan rumah mengatakan bahwa dia tidak memungkiri dan mengakui, orang Jeneponto itu ada di mana-mana.

“Saya baru sadar bahwa orang Jeneponto itu orang hebat-hebat,” kata rektor UNM.

Ia memuji prinsip dan sifat dasar orang Jeneponto sehingga bisa survive dan diterima di mana-mana.

“Kenapa orang Jeneponto ada dan berterima di mana-mana karena orang jeneponto itu berkarakter, pekerja keras, santun, jadi jangan dipandang enteng.
 Secara filosofis bahwa turatea itu orang di atas, artinya jika kita menginginkan sesuatu kita membutuhkan orang turatea karena tergantung orang di atas,” terangnya.

Guru Besar UNM yang berakronim PHS itu juga mengulas secara singkat nama Jeneponto, bahwa Jeneponto itu kata dasarnya adalah air dan gelang, jadi artinya jeneponto sumber kehidupan.

Ia berharap orang Jeneponto di Sulbar bisa bersinergi dalam pembangunan di Sulbar karena kalo orang Jeneponto bersatu maka itu akan luar biasa.

“Mewakil masyarakat Mandar, menyampaikan rasa hormat kepada kita semua (KKT Jeneponto) karena telah banyak memberikan kontribusi nyata dalam kemajuan pembangunan di Sulawesi Barat,” ungkap PHS.

Diketahui kegiatan pelantikan tersebut juga dihadiri Pj Gubernur Sulawesi Barat, Kapolda Sulawesi Barat, Dandim Mamuju, Sekretaris Dewan Pembina KKT Said Amin, Takdir Alim Bahri, Tokoh Sulbar Hamzah Hapati Hasan. (*)

  • Bagikan