MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM – Pengabdian kepada masyarakat desa, selain pengajaran dan penelitian, merupakan salah satu tugas seorang dosen. Pada bulan November 2022, dua orang dosen Fakultas Sastra (FS) Universitas Muslim Indonesia (UMI), Dr. Muhammad Yunus, S.S.M.Pd. dan Sitti Halijah, S.S.M.Pd, telah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat desa di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren (PP) Wihdatul Ulum, Parangloe, Gowa.
Program ini merupakan Program tahunan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat-UMI (LPkM-UMI) yang diperuntukkan oleh para dosen UMI mulai Skema Pemula, Lektor sampai kepada Skema Professor. Kedua dosen pengabdi tersebut memberikan pengajaran pengucapan bahasa Inggris melalui video YouTube kepada siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah (MTS).
Dr. Muhammad Yunus, S.S.M.Pd, menjelaskan, Pelaksanaan pembelajaran pengucapan Bahasa Inggris melalui Vidio YouTube tersebut memiliki beberapa manfaat terhadap Mitra tersebut.
“Diantaranya, pertama, dengan pengucapan Bahasa Inggris yang benar maka akan mudah dipahami ketika berbahasa Inggris. Kedua, mendengarkan secara langsung dari penutur asing dapat dengan mudah belajar Bahasa Inggris,” ungkapnya, Jumat (9/12/22).
“Ketiga, pelafalan para siswa semakin jelas sehingga ketika mengucapkan kata Bahasa Inggris terasa seperti penutur asing. Terakhir, dengan memahami cara pelafalan konsonan dan vokal Bahasa Inggris, para siswa dapat belajar berbicara bahasa Inggris lebih cepat serta para siswa memiliki kepercayaan diri dalam berbahasa Inggris karena mereka merasa apa yang diucapkan itu adalah benar sesuai penutur asing,” sambungnya.
Dengan pembelajaran pengucapan bahasa Inggris melalui Vidio YouTube tersebut, Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah, Hasmawati, S.S.,S.Pd.,M.Pd, berharap semoga para siswa yang mengikuti pembelajaran itu dapat mendalami lebih jauh tentang pengucapan Bahasa Inggris untuk bisa diajarkan kepada siswa yang lainnya.
“Terima kasih kepada para dosen pengabdi pada khususnya dan kepada LPkM-UMI pada umumnya, dan berharap semoga kegiatan seperti ini senantiasa berkesinambungan sehingga dapat memberikan kontribusi khususnya peningkatan kemampuan berbahasa Inggris bagi para siswa Pondok Pesantren supaya mereka bisa ikut berkompetisi dalam lberbagai kegiatan lomba, seperti lomba pidato bahasa Inggris dan lomba debat,” tutupnya. (Yadi)