Hadiri Rakerda MUI Mateng, Askary Singgung Isu Narkoba dan Pernikahan Dini

  • Bagikan

MATENG, RAKYATSULBAR.COM – Hadiri rapat kerja daerah (Rakerda) l Majelis Ulama Indonesia (MUI ) Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sekda Mateng Dr. H.Askary Anwar menyampaikan atas nama pemerintah, mengapresiasi sebesar-besarnya atas penyelenggaraan kegiatan rapat pertama Majelis Ulama Kabupaten Mamuju Tengah.

”Mudah-mudahan apa yang dimusyawarahkan membawa manfaat bagi masyarakat umat bangsa dan negara kita yang kita cintai,” harapnya, Rabu (17/11/22)

Selain itu, Askary Anwar juga menyampaikan, Majelis Ulama adalah sebuah organisasi yang besar dan organisasi yang sampai saat ini eksis serta berperan besar terhadap penyelenggaraan kegiatan pembangunan di Negara Republik Indonesia termasuk di daerah kita ini Kabupaten Mateng.

Berbagai macam program Pemerintah dan program Majelis Ulama berkolaborasi dalam sebuah kegiatan yang memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan daerah. Namun bagi Sekda Mateng masih banyak hal , yang perlu di kolaborasikan dan perlu di sinergikan.

“Masih banyak hal yang perlu kita akselerasi untuk menciptakan umat kita menjadi sebuah umat yang baik, umat yang kita harapkan mampu menciptakan suasana yang kondusif mampu menciptakan sumber daya manusia yang baik,” ucapnya.

Lebih lanjut, untuk semua para anggota Majelis Ulama para Ketua Majelis Ulama bahwa , tugas kita sekarang ini ke depan itu akan berpengaruh globalisasi dan pengaruh krisis ekonomi dunia.

Hal itu terlihat dengan adanya tanda-tanda arus informasi, sehingga apa yang kita sebut dengan yang namanya zaman yang serba tidak pasti kompleksitas masalahnya tinggi harus dihadapi. Untuk ia percaya Majelis Ulama mampu menghadapi hal itu, sebab MUI sebuah organisasi yang besar.

“Kita berharap Majelis Ulama mampu berperan dalam membina umat menciptakan identitas program kegiatan pembangunan dalam rangka kesejahteraan masyarakat dan Saya ingin menyampaikan khusus di daerah bahwa masih banyak isu strategis yang perlu mendapat perhatian dari para Kyai para ustadz ustadzah para kita semua hadir dan akhirat di luar dari organisasi ini apa apa itu yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita. khususnya yang terkait dengan degradasi moral,” tuturnya.

Ia juga berharap, MUI harus mempunyai strategi dan akselerasi serta trik , untuk mengurangi dan meminimalisir bahaya narkoba dan sasarannya hal ini juga akan besar berdampak terhadap umat Islam karena 80 persen adalah umat Islam khususnya kepada anak-anak kita,sebab Kabupaten Mamuju Tengah berada di daerah perlintasan.

“Potensi peredaran narkoba dan penggunaan obat-obat terlarang itu masih sangat tinggi, ini juga menjadi tugas kita bersama, bersama Pak Kapolres,” katanya.

Dikesempatan itu juga,Sekda Mateng Askary Anwar menyebutkan Pemda dan MUI perlu membuat program majelis, membuat sebuah strategi edukasi dan sosialisasi yang lebih tepat lebih optimal dan bekerja sama dengan Pemerintah serta semua stakeholder untuk melakukan cara mengurangi angka Pernikahan Dini.

“Pernikahan dini di daerah kita ini juga berimplikasi terhadap apa yang menjadi tugas dan isu strategis nasional kita Apa itu adalah stunting ini berpengaruh karena santing itu tidak hanya pada saat dia anak-anak kita memiliki status tertentu tetapi mulai dari proses pernikahan kehamilan dan lain sebagainya sampai dengan menjadi anak itu perlu mendapat perhatian yang besar karena isu-isu standing ini menjadi isu nasional bahkan di Sulawesi Barat ini.khusus di wilayah karossa ada 120 kasus stunting,” jelasnya.

Pada kegiatan musyawarah kerja Majelis Ulama Indonesia Kab.Mateng, kata Askry, yang pertama mudah-mudahan isu-isu yang saya sampaikan ini menjadi agenda utama program utama rencana aksi utama yang ingin dilakukan oleh Majelis Ulama di Kabupaten Mamuju Tengah. (Zul/*)

  • Bagikan